Manajer Humas Daop 4 Semarang Franoto Wibowo. (IDN Times/Fariz Fardianto)
Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo mengatakan, genangan air mulai terpantau sejak pukul 10.12 WIB, dengan ketinggian air di jalur hulu mencapai 8,5 cm dan di jalur hilir 12 cm pada pukul 14.00 WIB.
Lokasi tersebut diketahui merupakan titik rawan genangan yang kerap terpengaruh curah hujan tinggi dan fenomena rob (banjir pasang laut) di wilayah pesisir Kota Semarang.
“Untuk menjaga keselamatan dan kelancaran perjalanan, kami mengerahkan petugas untuk memantau secara intensif kondisi jalur, ketinggian air, serta sistem drainase di sekitar rel,” jelas Franoto.
Pihaknya juga mengoperasikan lokomotif Diesel Hidrolik BB 304, yang berkemampuan melintasi jalur tergenang hingga batas aman tertentu. Lokomotif tersebut menggantikan lokomotif Diesel Elektrik yang hanya mampu menahan genangan maksimal 7,5 cm di atas kepala rel.
“Seluruh perjalanan kereta yang melintas antara Semarang Tawang dan Alastua tetap dapat beroperasi menggunakan Lokomotif BB 304, namun dengan pembatasan kecepatan maksimal 10 km/jam demi menjaga keselamatan,” tambahnya.