Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Banjir Berhari-hari, RSI Sultan Agung Semarang Rugi Miliaran Rupiah

Petugas menggali endapan tanah untuk membuat jalur drainase air banjir supaya dapat terbuang ke arah Kali Tenggang di kawasan Jalan Pantura Kaligawe Raya, Semarang, Jawa Tengah, Senin (18/3/2024). Pemerintah Kota Semarang memasang lima pompa penyedot air yang disebar ke sejumlah titik di jalur pantura Kaligawe kota itu sebagai upaya menangani sisa banjir rob yang masih merendam kawasan itu sekitar 20 cm - 50 cm akibat intesitas hujan tinggi pada Selasa (12/3/2024) disertai kurang lancanya draina

Semarang, IDN Times - Pengelola Rumah Sakit IsIam (RSI) Sultan Agung Semarang mengaku tiga dari lima gedung perawatan pasien turut terdampak banjir yang terjadi sejak Kamis pekan lalu sampai hari ini.

Banjir yang merendam RSI Sultan Agung kurang lebih 1,20 meter. 

1. Tiga gedung RS Sultan Agung kebanjiran

Dandim Semarang Ahmad Saerodin saat berkoordinasi dengan tim reaksi cepat gabungan saat membantu evakuasi warga terjebak banjir. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Direktur Utama RSI Sultan Agung Semarang, Prof dr Agung Surya, mengatakan gedung-gedung yang terendam banjir merupakan ruang rawat inap, ruang jenazah dan sejumlah bangsal cuci darah atau hemodialisis. 


"Secara general rumah sakit kita ada lima gedung. Dimana tiga gedung kena dampaknya. Sekitar 1,20 meter. Terutama di ruang hemodialisis atau ruang cuci darah itu tidak bisa digunakan, baru sekarang bisa bergerak. Walaupun hari pertama sempat lumpuh tapi pelayanan emergency rawat inap tetap jalan," ujar Agung, Selasa (19/3/2024). 

2. Lima ratus pasien kena dampak banjir

Warga berjalan menembus banjir yang merendam di ruas jalan kawasan Cagar Budaya Nasional Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Kamis (14/3/2024). (ANTARA FOTO/Makna Zaezar)

Ia memperkirakan sebanyak 500 pasien yang terkena dampak banjir beberapa hari. Mereka akhirnya diberi bantuan berupa penyediaan makan untuk berbuka puasa dan sahur dari pihak rumah sakitnya. 

Pemberian makan buka puasa dan sahur dilayani secara gratis sebagai bentuk rasa kemanusiaan. 

"Jadi ada 500 pasien diberi bantuan makan untuk buka dan sahur. Pelayanan kita berikan cuma-cuma karena aksesnya tidak bisa. Maka dari itu kita semaksimal mungkin berusaha antisipasi walaupun air banjir sangat tinggi," tutur Agung. 

3. RS Sultan Agung punya manajemen yang kuat

Pengendara motor dan mobil berusaha menembus banjir yang merendam di kawasan Jalan Raya Arteri Soekarno-Hatta, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (14/3/2024). (ANTARA FOTO/Makna Zaezar)

Lebih lanjut, dengan adanya bantuan dari pihak rumah sakit sampai sekarang tidak ada satupun pasien yang meninggal dunia karena bencana banjir. Bahkan, untuk pelayanan ruang jenazah tetap bisa dilakukan termasuk membawa jenazah ke rumah duka keluarga masing-masing. 

"Allhamdulilah yang jadi korban meninggal tidak ada sama sekali. Padahal ruang mayat itu terendam, kita masih sempat bawa mayat itu dibawa ke pasien ke keluarganya. Kita tetap bisa antisipasi karena secara manajemen memang kuat. Tapi kalau melawan alam tidak bisa. Cuman untuk fasilitas peralatan besar kita tidak ada yang kena dampaknya. Ini karena kita kerjasama dengan BNPB dan TNI," terang Agung. 

Pelibatan personel TNI pun dilakukan dengan mengevakuasi para pasien, dokter dan perawat menggunakan perahu karet. 

4. RS Sultan Agung rugi miliaran

Warga mendorong motornya saat berusaha menembus banjir yang merendam di kawasan Jalan Raya Arteri Soekarno-Hatta, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (14/3/2024). (ANTARA FOTO/Makna Zaezar)

Lebih jauh lagi, jika menilik efek bencana banjir hampir seminggu terakhir, pihaknya mengestimasikan kerugian finansial yang ditimbulkan mencapai miliaran rupiah per hari. 

Kendati demikian pihaknya tidak serta-merta melihat dari kerugian finansialnya akan tetapi mengutamakan penyelamatan pasiennya. 

"Kerugian jelas ada. Satu hari tidak ada pelayanan rawat inap dan poli berhenti itu bisa miliaran. Kita empat lima hari itu sekian miliar bisa. Tapi kita tidak lihat uangnya tapi kita lihat sisi kemanusiaan, jadi bagaimana kita musti selamatkan orang-orang sejak kejadian Kamis dini hari sampai 18 Maret," bebernya.

5. RS Sultan Agung diminta lakukan koordinasi yang efektif

Warga mendorong sepedanya saat berusaha menembus banjir yang merendam di kawasan Jalan Raya Arteri Soekarno-Hatta, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (14/3/2024). (ANTARA FOTO/Makna Zaezar)

Saat Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyambangi rumah sakitnya juga berpesan agar ada koordinasi yang efektif guna menanggulangi banjir pada masa mendatang. 

Koordinasi efektif yang ditempuh RS Sultan Agung Semarang ialah dengan melakukan mitigasi bencana banjir di sekitar wilayah Kaligawe. Lalu mengupayakan pengerukan sedimentasi Sungai Sringin, pembersihan gorong-gorong yang dangkal dan meneken nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) bersama lintas instansi. 

"Kepala BNPB menekankan harus ada koordinasi efektif antar krumah sakit dengan tim penanggulangan bencana. Untuk dilakukan mitigasi dan analisis juga. Untuk buangan Kali Dringin harus dilakukan penguatan. Gorong-gorong dangkal harus dilakukan pengerukan. Kita lakukan langkah kongkrit MoU kita akan lakukan," ungkap Agung. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fariz Fardianto
Bandot Arywono
Fariz Fardianto
EditorFariz Fardianto
Follow Us