Banjir Grobogan, Tanggul Sungai Tuntang yang Jebol Mulai Ditangani
Grobogan, IDN Times - Tanggul jebol yang mengakibatkan banjir di 12 kecamatan di Kabupaten Grobogan, mulai ditangani sementara. Rabu (7/2/2024) satu unit eskavator dan beberapa pekerja tengah menutup air yang masuk ke tanggul yang jebol menggunakan sandbag di wilayah Kecamatan Gubug Grobogan.
Sementara itu kondisi tanggul Sungai Tuntang yang sebelumnya tergenang banjir Rabu sore terlihat sudah mulai surut dan arus lalu lintas Purwodadi-Semarang sudah mulai bisa dilalui meski mobil mesti mengantre untuk melewatinya.
1. Air masih menggenangi rumah-rumah penduduk
Di kawasan Desa Gubug terlihat air setinggi 30-60 cm masih menggenangi wilayah pemukiman penduduk, meski begitu menurut warga kondisi air sudah mulai surut dibandingkan pada Senin malam dan selasa. "Ini sudah mulai surut dibanding pas waktu malam kejadian tanggul jebol," kata Azis, seorang warga.
Meski air masih menggenangi wilayah permukiman warga namun menurutnya warga masih bertahan di rumah-rumah mereka.
Sebelumnya akibat meluapnya sungai Tuntang, aliran air juga melimpas ke jalan raya mengganggu aktivitas warga bahkan akses dari Purwodadi ke Semarang sempat lumpuh. Rabu genangan banjir masih terlihat di beberapa titik di jalan Purwodadi-Semarang, meski begitu masih bisa dilalui mobil hingga sepeda motor.
2. Air mulai surut di beberapa lokasi
BPBD Kabupaten Grobogan mendata beberapa lokasi banjir sudah mulai surut. Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Grobogan, Masrichan mengatakan 66 desa dan ribuan kepala keluarga di 16 kecamatan terkena dampak banjir.
Di sekitar Sungai Tuntang terdapat tiga titik tanggul jebol mulai dari Desa Kemiri (Kecamatan Gubug), kemudian di Bendungan Glapan serta di dekat Jembatan Tuntang. Sedangkan, satu titik di Sungai Cabean.
Selain di empat titik tanggul jebol, tercatat ada tanggul jebol di Sungai Jragung yang berada di wilayah Kabupaten Demak, namun yang terdampak banjir warga Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan.
Terkait penanganan banjir Pemkab Grobogan dan stakeholder terkait sudah membuka pengungsian dan juga dapur umum. Proses evakuasi juga terus dilakukan. Kepala BPBD Kabupaten Grobogan Endang Sulistyoningsih mengatakan data hingga Rabu (7/2/2024) sebanyak 4.094 kepala keluarga di Grobogan yang terdampak banjir.
Pemkab juga menyiapkan pendopo Kabupaten sebagai tempat pengungsian, meski begitu menurutnya tidak banyak warga yang mengungsi karena kebanyakan telah kembali ke rumah masing-masing meski ada juga yang mengungsi ke tempat saudara mereka.
3. Pemprov Jateng bakal petakan tanggul yang rawan jebol
Sementara itu Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana mengatakan penanganan sementara dilakukan untuk menanggulangi jebolnya tanggul Sungai Tuntang, yakni dengan menutup aliran air masuk ke tanggul yang jebol menggunakan kantong-kantong pasir.
Untuk penanganan jangka panjang, pihaknya akan memetakan tanggul-tanggul yang rawan jebol, untuk dilakukan perbaikan. Pasalnya penanganan Sungai Tuntang tidak hanya di satu kabupaten, tetapi beberapa kabupaten, karena merupakan satu rangkaian.
“(Tanggul Sungai Tuntang) merupakan rangkaian beberapa kabupaten, mulai dari Rawa Pening, kemudian sampai ke Grobogan, bahkan berdampak pula ke daerah Demak. Makanya kita akan telusuri, dan kita pelajari lagi,” ungkapnya.
Bantuan juga mulai berdatangan sejak Selasa lalu berupa makanan anak, makanan siap saji, tenda, selimut, kasur, hingga mobil kabin dan perahu. Bantuan yakni dari Kemensos, pemprov Jateng, Pemkab Grobogan.
