Semarang, IDN Times - Sejumlah rumah di Kampung Tanggungrejo Gayamsari Kecamatan Semarang Timur dilanda banjir selama seminggu terakhir. Genangan banjir membuat aktivitas warga terhambat karena akses jalan terendam. Banjir juga masuk ke rumah-rumah warga.
Sri Priyantini, warga RT 02/RW V Tanggungrejo mengaku banjir yang merendam halaman dan bagian dalam rumahnya sudah terjadi selama sepekan terakhir.
Rata-rata ketinggian banjir sekitar 40-50 sentimeter.
“Banjir ini sudah seminggu, belum juga surut sampai sekarang. Air juga masuk semuanya ke dalam rumah. Ketinggiannya sekitar 40–50 sentimeter,” ujar Sri.
Ia berkata banjir yang merendam kampungnya membuat suaminya terpaksa tidak bisa berangkat kerja lantaran akses jalan tergenang. Terutama di Jalan Pantura Kaligawe, Semarang.
"Bapaknya ya enggak bisa kerja, di rumah saja. Apalagi kerjanya sol sepatu di Kaligawe, ya enggak bisa karena banjir,” ungkapnya.
Selain menghambat aktivitas, banjir juga mulai menyebabkan penyakit kulit di kalangan warga Tanggungrejo, termasuk Sri. Hingga kini belum ada pemerintah yang meninjau langsung ke lokasi banjir. Padahal, Sri berharap pemerintah segera turun tangan dan memberikan solusi jangka pendek maupun panjang agar Tanggungrejo tidak terus menjadi langganan banjir.
"Sudah gatal-gatal, apalagi kalau airnya sudah masuk kamar, tambah parah. Belum ada pemerintah yang datang, baik untuk bantuan kesehatan maupun lainnya,” akunya.
Sementara itu, Yarkasi Sukadi, tetangga Sri, menduga air banjir di wilayahnya telah tercemar limbah industri.
“Jelas limbah. Itu kiriman dari industri-industri, mungkin dari kawasan Terboyo. Air dari Genuk juga mengalir ke sini semua. Pompa pun arahnya ke sini, padahal seharusnya langsung ke laut lewat Kali Tenggang. Karena Kali Tenggang enggak mampu menampung, akhirnya air meluap ke wilayah ini,” jelasnya.
Yarkasi juga mengalami hal serupa seperti tetangganya. Ia dan keluarganya mulai mengalami gatal-gatal akibat genangan air yang kian lama tak surut.
Ia menambahkan, pemerintah sebenarnya sudah membuka posko kesehatan bagi warga terdampak. Namun, lokasinya berada di Jalan Kaligawe yang juga terendam banjir, sehingga sulit dijangkau warga.
“Di grup PKK sempat dibagikan info ada posko kesehatan di Jalan Kaligawe. Tapi akses ke sana juga banjir. Harapannya, ada dokter keliling yang datang ke warga terdampak. Apalagi, keadaan seperti ini berat buat orang seperti saya yang sudah tua," terangnya.
