Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sejumlah warga berjalan melewati jalan di sekitar rumahnya yang tergenang banjir rob di Tirto, Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (24/5/2022). Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan, adanya fenomena air laut pasang di pesisir pantai Utara Pekalongan berimbas sejumlah daerah di Kota Pekalongan mengalami banjir rob, dengan ketinggian rata-rata mencapai antara 5-70 centimeter. (Antara/Harviyan Perdana Putra)

Semarang, IDN Times - Banjir rob masih menggenangi sejumlah daerah di Kota Pekalongan, Senin (30/5/2022). Kondisi itu berdampak pada penutupan objek wisata laut dan hingga sekarang ratusan warga juga masih berada di pengungsian. 

1. Ketinggian genangan rob antara 20–40 cm

Foto udara kondisi terpaan gelombang ombak air laut di Pesisir pantai Utara, Pekalongan, Jawa Tengah, Senin (23/5/2022). Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Pekalongan menghimbau warga sekitar pesisir pantai Utara Pekalongan untuk waspada dengan adanya gelombang laut setinggi sekitar 1-3 meter dan dapat menyebabkan banjir rob. (Antara/Harviyan Perdana Putra)

Berdasarkan laporan dari BPBD Kota Pekalongan, gelombang air laut di pesisir Pantai Utara Jawa mengalami penurunan pada Senin (30/5/2022) dibandingkan sepekan lalu pada Senin (23/5/2022). Saat ini gelombang air laut mencapai 0,5 meter hingga 0,8 meter pada pukul 13.00-17.00 WIB. Kondisi itu berbeda saat puncak pasang pada Selasa (24/5/2022) yang mencapai 1,2 meter.

Kasi Kesiapsiagaan Bencana BPBD Kota Pekalongan, Dimas Arga Yudha mengatakan, saat puncak pasang tersebut terjadi banjir rob karena air laut meluap melalui muara sungai di Kota Pekalongan baik Sungai Meduri, Loji, Banger, Bremi dan Gabus.

‘’Akibatnya, air limpas di beberapa sempadan sungai dan masih menggenangi wilayah sekitar sungai termasuk permukiman rumah warga. Namun, per hari ini terjadi penurunan signifikan antara 20–40 cm di beberapa wilayah, area yang tergenang juga berkurang,’’ ungkapnya saat dikonfirmasi, Senin (30/5/2022).

2. Masih ada 160 warga yang mengungsi

Editorial Team

Tonton lebih seru di