Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Fariz Fardianto

Semarang, IDN Times - Banjir air laut pasang atau rob kembali menerjang Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah. Ketinggian air rob yang telah mencapai puncaknya telah mengakibatkan sejumlah wilayah utara Semarang  tergenang.

IDN Times memantau titik banjir terlihat di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang. Banjir menggenangi selasar ruang tunggu penumpang kapal di dermaga Samudera Indonesia, lorong pintu keberangkatan penumpang setinggi mata kaki.

1. Rob merembes dari sela lantai keramik

IDN Times/Fariz Fardianto

Menurut Sujono, seorang penjaga di pintu keberangkatan terminal penumpang Pelabuhan Tanjung Emas, genangan banjir akibat adanya rembesan yang muncul di sela-sela permukaan lantai keramik. Genangan banjir cukup mengganggu aktivitas pelayanan bagi calon penumpang kapal.

"Sangat mengganggu, tapi sejauh ini kita tetap beraktivitas seperti biasanya. Pelayanan informasi masih normal. Cuma nanti setelah jam dua belas siang sampai sore biasanya beberapa titik ruangan mulai banjir," ujarnya kepada IDN Times, Jumat (14/6).

2. Rob akan mencapai puncaknya akhir Juni setinggi 1,2 meter

Ilustrasi rob. ANTARA FOTO/Amirullah

Sedangkan, Kasi Informasi dan Observasi, Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang, Slamet Wiyono mengatakan banjir yang menerjang kawasan pelabuhan lantaran adanya perubahan siklus kenaikan air pasang di bulan ini.

Bila pada tahun lalu genangan rob muncul pada malam hari, tetapi sejak periode Januari hingga Juni, rob terjadi di siang hari.

"Sebab ada perubahan fenomena posisi matahari dengan jarak sangat dengan dengan bulan. Ini membuat air pasang meningkat signifikan pada siang hari mulai pukul 14.00 sampai 16.00 sore," kata Slamet.

Untuk saat ini, lanjutnya, ketinggian rob sekitar 0,6-0,9 meter. Ia memperkirakan rob akan mencapai puncaknya setinggi 1,2 meter tepat pada 22 Juni nanti.

3. Pengelola pelabuhan diminta ubah jadwal bongkar muat

IDN Times/Fariz Fardianto

Pihaknya menyarankan kepada pengelola pelabuhan untuk mengubah jadwal kegiatan bongkar muat barang pada pagi atau selepas malam hari.

"Supaya tidak terganggu maka sebaiknya bongkar muatnya bisa dilakukan pagi atau malam hari saja," bebernya.

Selain Tanjung Emas, pihaknya juga mendapati keluhan adanya genangan rob di ruas jalur Pantura. Di ruas jalan Pekalongan dan Sayung Demak, dilaporkan rob sampai melimpas di pemukiman warga.

"Jadinya ada beberapa pemudik yang terganggu saat lewat Pekalongan maupun Demak," tukasnya.

Editorial Team