Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_4762.jpeg
Ketua Umum Bara JP, Willem Frans Ansanay. (IDN Times/Larasati Rey)

Intinya sih...

  • Jokowi siap maafkan 12 orang terkait kasus ijazah palsu, kecuali tiga nama yang akan tetap diproses hukum.

  • Tiga nama yang tidak mau menerima fakta tentang ijazah Jokowi dinilai merusak situasi bangsa dan merupakan bagian dari rangkaian untuk Pilpres 2029.

  • Bara JP mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran dan mendorong aparat penegak hukum untuk menindak tegas pihak yang merusak nama baik Jokowi.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Surakarta, IDN Times — Ketua Umum Barisan Relawan Jalan Perubahan (Bara JP) Willem Frans Ansanay menemui Presiden ke-7 Joko “Jokowi” Widodo, Jumat (19/12/2025).

Usai pertemuan tersebut Willem mengatakan jika Jokowi memaafkan sebagian pihak yang dilaporkan dalam kasus dugaan ijazah palsu.

Kendati demikikan, Jokowi disebut tetap akan melanjutkan proses hukum terhadap tiga orang yang dinilai terlalu berlebihan.

1. Siap maafkan 12 orang kecuali tiga nama

Roy Suryo setelah mengikuti gelar perkara khusus kasus dugaan ijazah palsu Jokowi di Polda Metro, Selasa (16/12/2025). (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Kepada awak media, Willem mengatakan Jokowi akan memaafkan 12 nama terkait kasus ijazah palsu. Kendati demikian, ada tiga orang yang tetap akan diproses hukum.

“Pak Jokowi menyampaikan bahwa beliau bukan tipe orang yang tidak pemaaf. Dari sekitar 12 nama yang dilaporkan, tidak semuanya akan terus dituntut. Akan ada yang dimaafkan,”jelasnya.

“Ada tiga nama yang kelihatannya terlalu ekstrem. Mereka tidak mau menerima fakta, padahal sudah jelas ijazah Pak Jokowi dinyatakan asli oleh penyidik dalam gelar perkara. Tindakan mereka juga sudah masuk pasal berlapis, sehingga akan diteruskan secara hukum,” sambungnya.

Meski tidak menyebutkan nama secara sebenarnya, namun menurut Willem ketiga nama tersebut semua orang sudah tahu siapa aktor utama. Yakni Roy Suryo, Tifa, dan Rismon Sianipar.

2. Ini bukan soal masalah pribadi

Presiden ke-7 Jokowi. (IDN Times/Larasati Rey)

Willem mengatakan ketiga nama tersebut dinilai tidak pernah mau menerima fakta bahwa ijazah Jokowi adalah asli dan terus melakukan tindakan yang menyerang secara berlebihan. Meski pihak berwajib telah menunjukkan ijazah asli milik Jokowi.

“Ini bukan sekadar soal pribadi, tapi juga upaya merusak situasi bangsa. Harus ada efek jera,” katanya.

“Bagi kami Bara JP, upaya ini adalah mendegradasi Pak Jokowi dan keluarganya, tapi ini juga dalam rangkaian untuk Pilpres 2029,” sambungnya.

3. Siap dukung pemerintah Prabowo-Gibran

Ketua Umum Bara JP, Willem Frans Ansanay. (IDN Times/Larasati Rey)

Lebih lanjut, Bara JP mendorong aparat penegak hukum untuk menindak tegas pihak-pihak yang dianggap terus mendegradasi nama baik Jokowi dan keluarganya.

“Yang pasti ijazah Pak Jokowi yang asli sudah dipublikasikan sehingga kami mendorong pihak kepolisian untuk segera setelah menetapkan tersangka, mereka yang membuat atau mendegradasi Pak Jokowi tentang ijazahnya itu ada efek jera,” jelasnya.

Selain berdiskusi tentang ijazah, Bara JP mengatakan jika tetap konsisten mendukung Prabowo-Gibran dua periode. “Kami mendukung sikap Pak Jokowi untuk para pihak yang telah merusak nama baiknya untuk tetap dituntut secara hukum dan kami juga mendukung sikap Pak Jokowi yang memaafkan yang bisa dimaafkan,” pungkasnya.

Editorial Team