Semarang, IDN Times - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Semarang Raya turun ke jalanan menuntut perbaikan pemerintahan tepat saat momen satu tahun kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto-Wapres Gibran Rakabuming Raka.
Elemen BEM siang ini Senin (20/102/2025), bergerak ke Jalan Pahlawan Semarang. Mereka berunjuk rasa di depan Kantor Gubernur Jateng Ahmad Luthfi.
Elemen BEM yang demo dari Unissula, Unnes, Undip, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan sejumlah komunitas lainnya.
Ketua BEM Unissula, Wiyu Ghaniy mendesak pemerintah mengevaluasi total sistem pemerintahan Prabowo-Gibran.
Ia menyoroti gaya komunikasi Gibran yang buruk. Bahkan cenderung kerap menghindar. "Gibran sampai saat ini masih PHP terkait 19 juta lapangan kerja, selanjutnya komunikasi buruk. Ketika ada wawancara dengan wartawan, Pak Gibran lebih sering menghindar dibandingkan jawab dengan lugas," katanya.
Ia juga menegaskan gaya komunikasi antara Prabowo dan Gibran tidak berjalan efektif. Apalagi upaya Gibran yang membuat saluran laporan Mas Wapres tidak ada tindak lanjut pasca menerima aduan dari masyarakat.
"Padahal di sisi lain kalau saya lihat dari segi komunikasinya itu tidak clear dengan Pak Prabowo. Jadi kayak berjalan sendiri dan ketika sudah membuat program ini tidak efektif," tuturnya.
Sedangkan di area Gubernuran terpantau ribuan aparat gabungan TNI/Polri mempertebal penjagaan di setiap sudut pintu masuk. Termasuk di lorong-lorong akses masuk DPRD, beberapa kantor dinas di Pemprov Jateng.
Sejumlah prajurit TNI dari Kodim 0733/BS Semarang disiagakan penuh untuk mengantisipasi kejadian kericuhan.