Semarang, IDN Times - Masa pandemik COVID-19 membuat kepayahan banyak orang. Tak terkecuali dialami Tatang Agus Riyandi, seorang sutradara film, yang harus merasakan hari-hari sulit ketika memproduksi film ditengah suasana pandemik.
Selama setahun terakhir, ia disibukan menggarap dua film. Film pertama berjudul Setara Documentary yang dirilis tahun 2020. Sedangkan sebuah film besutannya yang berjudul Plumeria Alba dirilis pada 7 April 2021 atau sepekan pasca perayaan Hari Film Nasional.
Tentu tidak mudah bagi Tatang menggarap dua buah film tersebut. Dengan berbagai aturan pembatasan aktivitas masyarakat menyebabkan dirinya pontang-panting mencari trik agar filmnya bisa dinikmati masyarakat luas.
"Selama pandemik yang paling susah itu pas mau menggelar gala premiere. Karena ada banyak aturan pembatasan, saya akhirnya terpaksa mengadakan acara premiere lewat online. Itu pun hasilnya gak maksimal. Karena jumlah audiennya sangat terbatas dan apa yang kita sampaikan ke masyarakat tentang film kita jadi kurang maksimal," kata pria lulusan Bahasa dan Sastra Indonesia IKIP PGRI Semarang tersebut ketika berbincang dengan IDN Times, Minggu (28/3/2021).