Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi jalan Tol (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)
Ilustrasi jalan Tol (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

Semarang, IDN Times - Tabrakan beruntun di ruas Tol Boyolali tepatnya depan lokasi rest area terjadi pada Jumat (14/4/2023). Berdasarkan pengakuan pihak Jasa Marga memang terdapat sejumlah lokasi di Tol Semarang-Solo yang dianggap rentan terjadi kecelakaan terutama saat arus mudik Lebaran 2023.

1. Pengemudi harus mengukur kecepatan saat di jalanan menurun

Ilustrasi - Kepadatan kendaraan pemudik akibat pertemuan off ramp arah Cikampek Jalan Tol Layang MBZ dan Jalan Tol Jakarta-Cikampek bawah KM 48 di Karawang, Jawa Barat, Rabu (27/4/2022). (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Menurut Direktur Utama (Dirut) Trans Marga Jateng (TMJ), Prajudi, ruas Tol Semarang-Solo yang memiliki kontur jalan yang berkelok-kelok patut diwaspadai para pengendara mobil pribadi yang menjemurnya. 

"Yang harus diperhatikan bagi kendaraan kecil, kalau ada truk yang mengalami perlambatan, dia juga harus bisa mengukur kecepatannya. Karena di ruas Tol Semarang-Solo banyak jalanan yang menurun, maka setiap kali mau lewat ke sana perlu diperiksa sistem pengeremannya, remnya harus dalam kondisi yang bagus," kata Prajudi kepada IDN Times. 

2. Ruas Salatiga menuju Solo yang lempeng juga harus diwaspadai

semarang.bisnis.com

Lokasi lain yang harus menjadi perhatian ialah ruas seksi Salatiga yang menuju ke Solo. Pasalnya, di area tersebut kondisi bantuan relatif lurus dan rata. 

Dengan ruas jalan tol yang lurus tanpa belokan justru bagi pengemudi ekstra hati-hati. Karena biasanya adanya jalan tol yang lurus membuat memutuskan memacu mobilnya dengan kencang. 

"Setelah Salatiga masuk Solo pemanduan relatif rata sampai ke Boyolali. Maka harus hati-hati karena pengemudi biasanya melihat jalan lurus lempeng itu seringnya dengan kecepatan tinggi," ungkapnya. 

3. Kalau hujan jangan pacu kendaraan melebihi 70 kilometer per jam

Ilustrasi kendaraan memadati ruas jalan Tol Jagorawi, Cibubur, Jakarta Timur. (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Terlebih lagi, jika hujan lebat mengguyur Tol Semarang-Solo, Prajudi mengingatkan agar pengemudi sebaiknya mengurangi kecepatannya. 

"Kalau hujan lewat jalan tol kecepatan kurangi tidak boleh melebihi 70 kilometer per jam. Pasang sorot lampu besar dan kalau pandangannya kurang jelas sebaiknya berhenti di rest area," ujar Prajudi.

4. Jalur B Tol Semarang-Solo jadi titik lelah pengemudi

Foto udara suasana antrean kendaraan pemudik dari arah Jakarta yang akan memasuki Gerbang Tol Kalikangkung, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (30/4/2022). (ANTARA FOTO/Aji Styawan)

Sementara untuk titik lelah bagi pengemudi, tambahkan berada di lajur B dari arah Surabaya, Ngawi dan sekitar ruas masuk ke gerbang tol Semarang. 

Namun, untuk titik rawan longsor ia memastikan di ruas Tol Semarang-Solo relatif aman. Proses penanganan longsor yang beberapa waktu lalu terjadi di ruas Bawen sudah teratasi. 

"Kalau titik lelah di jalur B dari arah Surabaya Ngawi dan Madiun. Titik lelah juga ada di sekitar Tol Semarang. Semuanya ada potensi kecelakaan. Yang bisa mengukur lelah ya dari pengemudinya. Jangan dipaksakan dan harus istirahat setiap empat jam sekali. Mendingan berhenti di istirahat Kalau longsor Di Semarang-Solo cukup stabil sudah ditangani. Kondisinya masih aman," pungkasnya. 

 

Editorial Team