Biksu Thudong Rasakan Suhu Udara 43 Derajat saat Lewati Thailand dan Malaysia

29 Mei 2023, 15:00 WIB

Rombongan biksu Thudong saat mengikuti acara basuh kaki di Vihara Adi Dharma Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Semarang, IDN Times - Rombongan para biksu yang melakukan ritual berjalan kaki atau Thudong siang ini, Senin (29/5/2023), kembali melanjutkan perjalanannya dari Vihara Adi Dharma, Jalan Widoharjo Bubagan, Semarang Timur menuju Vihara 2500 Buddha Jayanti di Bukit Kasap, Pudakpayung, Banyumanik.

Rombongan biksu Thudong melewati ruas Jalan Widoharjo kemudian menuju Jalan Raden Patah, Jalan Agus Salim dan berbelok ke Klenteng Tau Kak Sie Pecinan untuk bersembahyang.

Rute selanjutnya dengan berjalan kaki menyusuri Gang Warung, Kranggan, Jalan Depok, Jalan Pemuda, bundaran Tugu Muda lurus ke Kaligarang hingga ke titik persinggahan di Vihara Buddhadipa Pakintelan Gunungpati.

1. Panas ekstrem terjadi di Thailand dan Malaysia

Seorang biksu Thudong asal Indonesia, Bhante Katadhamo memberi penjelasan kepada wartawan tekait ritual jalan kaki dari Thailand ke Borobudur. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Seorang biksu Thudong asal Indonesia, Bhante Katadhamo berkata bahwa perubahan cuaca di sepanjang perjalanan cukup menghambat prosesi ritual Thudong yang sedang dijalankan oleh rombongannya.

Kendala yang dirasakan ketika berjalan kaki melewati Thailand dan Malaysia. Bahkan, saking panasnya cuaca di dua negara tersebut membuat rombongan biksu Thudong harus beristirahat berjam-jam.

"Ada kendala. Jadi iklim paling ekstrem ini waktu kami melakukan perjalanan iklimnya panas sekali. Kemarin sempat 43 derajat. Waktu di Thailand dan Malaysia. Kita istrahat jam sebelas itu tidak boleh melakukan perjalanan sampai jam satu. Kemudian setelahnya kita baru melakukan perjalanan lagi," kata biksu yang akrab disapa Bhante Wawan tersebut.

2. Biksu Thudong: Panasnya bisa di atas 40 derajat

Sejumlah biksu Thudong saat berjalan kaki menyusuri Jalan Pemuda Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Bhante Wawan merupakan satu dari dua biksu asal Indonesia yang ikut ritual Thudong bersama para biksu lainnya dari Thailand, Myanmar dan Malaysia. Sejak berjalan kaki dari Thailand menuju Borobudur totalnya ada 32 biksu Thudong.

Bhante Wawan bercerita jika cuaca panas di Thailand maupun Malaysia memang tergolong ekstrem.

Ia mengaku sebelumnya sudah mendapat masukan dari rekannya sesama bhante dari India bahwa cuaca panas sedang terjadi di dua negara Asia Tenggara tersebut

"Teman-teman dari India juga ngasih tahu kalau di Thailand panasnya bisa di atas 40 (derajat Celcius). Karena benar-benar di sana ekstrem banget, sangat ekstrem," ujar Bhante Wawan.

3. Rombongan biksu sudah terbiasa dengan iklim di Indonesia

Rombongan biksu Thudong saat singgah di Vihara Adi Dharma Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Kendati begitu, ketika rombongan biksu memasuki wilayah Indonesia, panas menyengat yang mendera tak lagi dirasakan.

Bhante Wawan bilang cuaca di Indonesia relatif bersahabat lantaran mayoritas biksu sudah terbiasa dengan suhu udara kisaran 30--34 derajat Celcius.

"Iklimnya di Indonesia sudah biasa bagi saya, 30--34 sudah biasa," akunya.

4. Rombongan biksu Thudong sudah sampai di Vihara Buddha Jayanti Pudakpayung

Rombongan biksu Thudong saat istirahat di Vihara Adi Dharma Widoharjo, Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Sedangkan, Sekretaris Vihara 2500 Buddha Jayanti, Santhipala Wahyudi membenarkan kalau rombongan biksu Thudong telah berada di Vihara Buddhadipa Pakintelan.

Sementara informasi dari pihak panitia penyambutan menyebutkan rombongan biksu Thudong kini satu persatu telah menyeberangi Sungai Kaligarang untuk menuju Vihara Buddha Jayanti di Bukit Kasap.

"Satu biksu sudah turun menyeberang ke sungai," tuturnya.