BKK Klaten Berhenti Beroperasi, Nasabah Bingung Tak Ada Pemberitahuan

- Tak ada pemberitahuan ke nasabah Okte, suami nasabah BKK Klaten, mengeluhkan penghentian operasional tanpa pemberitahuan. Ia juga kesulitan mengambil tabungan dan hanya diizinkan mengambil maksimal Rp1 juta.
- Kantor pusat BKK Klaten tutup Kantor pusat PD BKK Klaten tertutup rapat tanpa aktivitas. Pihak perusahaan memberikan pemberitahuan tentang penghentian operasional hingga waktu yang belum ditentukan.
- Pemkab Klaten dan Pemprov Jateng bakal membahas terkait BKK Klaten Bupati Klaten menyatakan bahwa masalah kredit macet yang besar menjadi penyebab peng
Klaten, IDN Times - Perusahaan Daerah Bank Kredit Kecamatan (PD BKK) Klaten menghentikan seluruh operasionalnya mulai 19 Juni 2025. Penghentian ini membuat bingung para nasabahnya, pasalnya penghentian operasional tanpa pemberitahuan sebelumnya.
1. Tak ada pemberitahuan ke nasabah

Okte yang merupakan suami salah satu nasabah BKK Klaten asal Kecamatan Jogonalan, Klaten mengetahui berhentinya operasional PD BKK Klaten saat istrinya hendak mengambil tabungan di PD BKK cabang Jogonalan.
Namun oleh salah satu karyawan yang mereka hubungi diarahkan untuk ke kantor PD BKK Klaten di Wedi. "Kami sebagai nasabah bingung, tidak ada pemberitahuan sebelumnya, kita tahunya juga saat akan mengambil uang di tabungan," ucap Okte.
Okte mengaku mencoba menghubungi pihak PD BKK Wedi untuk mengambil seluruh tabungan mereka, namun menurut Okte pihak BKK hanya bisa melayani pengambilan tabungan maksimal yakni Rp1 juta. "Tidak disebutkan alasannya kenapa, hanya dikatakan pengambilan tabungan maksimal hanya Rp1 juta," ucap Okte.
Ia berharap ada penjelasan dari pihak PD BKK Klaten dan juga dari para pemegang saham yakni Pemerintah Kabupaten Klaten dan juga Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terhadap nasib tabungan para nasabah.
2. Kantor pusat BKK Klaten tutup

Pantuan di lapangan, Kantor Pusat PD BKK Klaten yang berada di Jalan Klaten-Jatinom, tepatnya di Kecamatan Ngawen Senin (30/6/2025) bangunan bewarna abu-abu tersebut tertutup rapat.
Suasana terlihat lengang, pagar besi bewarna abu-abu tertutup rapat dan digembok, tak ada aktivitas di dalam maupun luar bangunan yang didominasi warna putih dan biru tersebut. Warga sekitar mengatakan sudah beberapa hari terakhir kantor tersebut terkunci tak ada aktivitas di dalamnya. "Sudah lama tutupnya, hampir dua minggu. Banyak juga orang-orang yang ke sini namun ya kecele karena tutup," ungkap Adi seorang warga.
Di pagar terdapat kertas yang bertuliskan pemberitahuan tentang berhentinya operasional PD BKK Klaten,
PENGUMUMAN
kepada seluruh nasabah kami beritahukan bahwa operasional PD BKK Klaten akan dihentikan sementara waktu mulai tanggal 19 Juni 2025 hingga waktu yang belum ditentukan sambil menunggu keputusan dari pemegang saham (Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Klaten).
Keputusan ini diambil karena perusahaan sedang mengalami kesulitan keuangan yang signifikan yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk melanjutkan kegiatan operasional. Kami bersama pemegang saham berkomitmen untuk menyelesaikan permasalahan dan mencari solusi terbaik untuk kelangsungan perusahaan. Demikian kami sampaikan agar menjadi maklum dan mohon atas ketidaknyamanan pelayanan kami.
3. Pemkab Klaten dan Pemprov Jateng bakal membahas terkait BKK Klaten

Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo sebelumnya mengatakan hasil pertemuannya dengan jajaran direksi diketahui permasalahan yakni adanya kredit macet yang terlalu besar.
Menurut Hamenang BKK yang ada di tiap kecamatan menyalurkan kredit yang nilainya kecil, dari kredit Rp200.000 hingga Rp1 juta. Tetapi jumlahnya banyak sehingga kalau ditotal jumlahnya mencapai puluhan miliar rupiah. "Akhirnya ketika macet, di-merger datanya sudah tidak valid, dikejar susah," kata Hamenang.
Terkait peramasalahan ini ia mengaku telah berkomunikasi dengan Gubernur Jateng dan akan dibahas antara Pemprov Jateng dan Pemkab Klaten. Diketahui saham PD BKK Klaten 65 persen yakni oleh Pemerintah Provinsi Jateng, sedangkan 35 persen dimiliki Pemkab Klaten.
Hamenang mengimbau para nasabah untuk tetap tenang sembari menunggu hasil rapat antara Pemprov Jateng dan juga Pemkab Klaten.