BKKBN Sebut Dampak Negatif AI, Bisa Jadi Pemalasan Motorik bagi Generasi Muda

Intinya sih...
BKKBN menyebut bahwa penggunaan AI dapat memicu pemalasan motorik pada generasi muda.
Kemendukbangga/BKKBN berusaha mempersiapkan generasi muda menghadapi era kecerdasan buatan dan digitalisasi untuk mencapai Indonesia Emas 2045.
Tantangan zaman seperti AI dan digitalisasi menjadi fokus persiapan generasi muda oleh Kemendukbangga/BKKBN.
Banyumas, IDN Times - Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN turut berupaya mewujudkan Indonesia Emas 2045. Salah satunya dengan mempersiapkan generasi muda dalam menghadapi tantangan zaman seperti di era kecerdasan buatan (AI) dan digitalisasi.
1. Antisipasi perubahan teknologi dan kesiapan sumber daya manusia
Sekretaris Kemendukbangga/BKKN, Prof. Budi Setiyono mengatakan, memasuki era digital yang terus bergerak cepat, pemerintah menekankan pentingnya strategi pembangunan berkelanjutan yang terintegrasi dengan antisipasi perubahan teknologi dan kesiapan sumber daya manusia.
“Cita-cita mewujudkan Indonesia Emas 2045 tak bisa dilepaskan dari kesiapan generasi muda dalam menghadapi tantangan zaman. Termasuk revolusi digital dan perkembangan kecerdasan buatan (AI) yang berlangsung sangat dinamis,” katanya dalam agenda sarasehan yang dihadiri para Remaja GenRe (Generasi Berencana ) dan Penyuluh KB di Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (13/06/2025).
Dalam sarasehan yang digelar menyongsong peringatan Hari Keluarga Nasional 29 Juni 2025 itu, Budi mengingatkan bahwa semua punya tanggung jawab untuk menyiapkan generasi muda, terutama mereka yang akan menjadi pelaku utama dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
“Tapi itu tidak akan tercapai tanpa rencana strategis yang matang dan kesiapan menghadapi dampak teknologi,” ujarnya.
2. AI bisa membuat otak tidak dipakai untuk berpikir
Budi menyoroti bahwa perkembangan teknologi selalu datang dalam dua sisi, yakni potensi positif dan risiko destruktif.
“AI, misalnya, bisa mempercepat proses analisis data, produksi, hingga pelayanan publik. Namun, di sisi lain, dapat membuat manusia terlalu bergantung dan kehilangan kemampuan berpikir kritis serta daya gerak alami,” terangnya.
Menurut dia, teknologi, termasuk AI, punya potensi luar biasa. Individu bisa manfaatkan untuk mempercepat analisis dan efisiensi proses produksi dan layanan.
Tapi juga ada sisi negatif seperti pemalasan motorik di dalam melakukan proses secara natural, karena terlalu relay on technology, terlalu bergantung pada teknologi AI itu, sehingga otak tidak dipakai secara intuitif untuk berpikir.
3. Susun peta jalan di semua level pemerintahan
“Maka itu, perlu langkah konkret yang harus segera dilakukan, yakni menyusun peta jalan di semua level pemerintahan. Ini mencakup identifikasi kebutuhan pekerjaan masa depan, pemetaan kompetensi yang relevan, serta pelibatan masyarakat dalam proses transisi,” jelas Budi.
“Setiap daerah perlu menyusun sendiri strategi mereka. Pemerintah daerah harus bisa mengantisipasi munculnya jenis-jenis pekerjaan baru dan mempersiapkan SDM-nya sejak sekarang. Jangan sampai terjebak pada keterampilan lama yang sudah tidak relevan,” tegasnya.
Untuk diketahui, pemerintah tengah membuat grand design pembangunan berkelanjutan dan peta jalan agar proses transformasi ini tidak meninggalkan satu pun kelompok masyarakat.
“Inilah saatnya kita menanamkan nilai hidup yang terencana, adaptif, dan berorientasi masa depan. Generasi muda bukan sekadar penonton, mereka adalah aktor utama perubahan,” tutupnya.
4. Forum GenRe relevan dengan kebutuhan zaman
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, yang diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda, Djoko Setiyono mengatakan, bahwa Forum GenRe sangat strategis dan relevan dengan kebutuhan zaman.
“Terutama dalam mempersiapkan generasi muda kita agar tumbuh secara optimal baik fisik maupun spiritual,” ungkapnya.
Pemerintah Kabupaten Banyumas juga menekankan pentingnya literasi dan keterlibatan remaja dalam isu lingkungan dan sosial.
“Kita juga menyadari tantangan yang dihadapi semakin kompleks di tengah kemajuan teknologi informasi bahwa sebentar lagi Internet of Things juga memasuki versi yang ke enam,” tandasnya.