Ilustrasi petugas Kantor Pos memotret warga untuk data bukti penerima bantuan sosial tunai (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)
Ia menyatakan penyerapan dua jenis bantuan itu baru sekitar 15 persen. Pihaknya mengimbau kepada masyarakat supaya secepatnya mendatangi kantor pos untuk mencairkan bantuan untuk meringankan beban di tengah lonjakan harga minyak goreng yang terjadi belakangan ini.
Sementara itu, sejumlah warga Kranggan yang mengantre BLT minyak goreng di Kantor Pos Pleburan mengaku harus menunggu berjam-jam untuk mendapatkan bantuan tersebut.
Salah satunya dialami oleh Nur Aini, seorang warga Kampung Sumonegaran Kranggan Dalam. Ia terpaksa mengantre selama 1,5 jam di Kantor Pos Pleburan.
"Uangnya mau tak pakai buat tambahan modal jualan. Setiap hari saya jualan nasi rames dan lontong sayur. Ya dengan uang Rp500 ribu sedikit banyak bisa membantu ekonomi keluarga saya," akunya.