Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pengemudi motor di saat hujan deras di Kota Kupang. (IDN Times/Putra F. D. Bali Mula)

Intinya sih...

  • Hujan lebat berpotensi terjadi di sejumlah wilayah di Jawa Tengah selama sepekan ke depan, meskipun sebagian daerah telah memasuki musim kemarau.
  • BMKG memperkirakan 10 kabupaten masih berpotensi hujan lebat, dengan dua kabupaten berstatus waspada curah hujan tinggi.
  • Potensi hujan lebat tidak merata di seluruh wilayah masing-masing kabupaten, hanya di beberapa kecamatan atau bersifat sporadis.

Cilacap, IDN Times - Hujan lebat masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah di Jawa Tengah (Jateng) selama sepekan ke depan. Meskipun sebagian daerah di provinsi itu telah memasuki musim kemarau BMKG memperkirakan hujan masih akan mengguyur sejumlah daerah di Jateng.

1. Hujan lebat berpotensi terjadi hingga 3 Juni

Ilustrasi hujan lebat di Kota Mataram. (IDN Times/Muhammad Nasir)

BMKG memperkirakan 10 kabupaten masih berpotensi terjadi hujan lebat. "Berdasarkan peringatan dini cuaca dan iklim Provinsi Jawa Tengah periode dasarian pertama bulan Juni 2025 yang dikeluarkan Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah II, hujan lebat masih berpotensi terjadi di 10 kabupaten hingga 3 Juni," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo.

Menurut dia, 10 kabupaten yang berpotensi terjadi hujan lebat itu meliputi Wonosobo, Magelang, Boyolali, Klaten, Wonogiri, Karanganyar, Temanggung, Purworejo, Sragen, dan Grobogan.

2. Hujan bersifat sporadik tidak merata di seluruh kabupaten

Ilustrasi hujan lebat. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Akan tetapi, kata dia, potensi hujan lebat itu tidak merata di seluruh wilayah masing-masing kabupaten, melainkan hanya di beberapa kecamatan atau bersifat sporadis.

"Meskipun terdapat 10 kabupaten yang masih berpotensi terjadi hujan lebat, hanya dua kabupaten yang berstatus waspada curah hujan tinggi, yakni Wonosobo dan Karanganyar, karena curah hujan di dua kabupaten ini diprakirakan mencapai kisaran 150-200 milimeter per dasarian," katanya.

3. Sebanyak sebagian daerah di Jateng memasuki musim kemarau

Ilustrasi kemarau kekeringan (pixabay.com/ThorstenF)

Lebih lanjut, dia mengatakan dalam informasi peringatan dini cuaca dan iklim yang dikeluarkan BBMKG Wilayah II juga disebutkan bahwa dari 54 zona musim (ZOM) di Jateng, sebanyak 5 ZOM diantaranya telah memasuki musim kemarau pada dasarian kedua bulan Mei.

Menurut dia, kelima ZOM tersebut terdiri atas Jateng 12 yang meliputi Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan bagian utara, Pemalang bagian utara, dan Tegal bagian timur laut.

Selanjutnya, Jateng 23 yang meliputi sebagian besar Kabupaten Batang bagian utara, Jateng 24 yang meliputi sebagian Batang bagian timur laut, sebagian Demak bagian barat, Kendal bagian utara, dan Kota Semarang bagian utara.

Selain itu, Jateng 51 yang meliputi Kabupaten Blora bagian barat dan sebagian kecil wilayah Grobogan, serta Jateng 52 yang meliputi Blora bagian selatan, Grobogan bagian Tenggara, sebagian kecil wilayah Sragen bagian timur laut.

 

Editorial Team