Ilustrasi kekeringan (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)
Sementara itu, Pakar Hidrologi dan Sumber Daya Air Universitas Jenderal Soedirman Yanto, Ph.D kembali mengingatkan mengenai pentingnya memperkuat mitigasi bencana kekeringan guna mengurangi dampak yang ditimbulkan.
"Upaya-upaya mitigasi bencana kekeringan harus kembali diintensifkan guna mengantisipasi puncak musim kemarau," katanya.
Dia menambahkan, upaya ini harus dilakukan kendati menurut prakiraan BMKG musim kemarau tahun ini lebih basah dari rata-rata normal.
"Walau menurut prakiraan BMKG musim kemarau tahun 2021 ini lebih basah dari rata-rata normal dan di sebagian besar wilayah, musim kemarau juga diperkirakan mundur dari tahun normalnya namun upaya mitigasi tetap harus dilakukan," katanya.