BNPB: 98.576 Warga di Jateng Mengungsi Akibat Bencana Banjir

Data tersebut dirilis oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui keterangan resmi yang diterima IDN Times. Dari total jumlah tersebut, bencana hidrometeorologi masih mendominasi dari sebagian besar bencana yang terjadi.

Bencana tersebut meliputi puting beliung, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dan banjir. Akibat bencana tersebut ada 5,94 juta jiwa warga di seluruh Indonesia yang terpaksa harus mengungsi. Sementara sebanyak 461 jiwa meninggal dunia dan 3.321 warga mengalami luka-luka.

Berdasarkan data tersebut, Jawa Tengah menjadi daerah atau provinsi terbanyak mengalami bencana di Indonesia. BNPB mencatat ada 762 bencana yang terjadi di wilayah yang dipimpin oleh Ganjar Pranowo itu.

“Jateng memang terbanyak,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB, Agus Wibowo kepada IDN Times, Selasa (19/11).

Bencana yang terjadi paling banyak adalah puting beliung sebanyak 288 kejadian. Disusul tanah longsor 261 kejadian, banjir 106 kejadian, kebakaran hutan dan lahan 74 kejadian, kekeringan 29 kejadian, gelombang pasang atau abrasi 3 kejadian, dan gempa bumi satu kali kejadian.

Puting beliung menjadi bencana terbanyak yang terjadi. Dari 288 puting beliung yang terjadi, telah mengakibatkan 6.521 warga mengungsi. Kejadian itu juga mengakibatkan 579 rumah warga mengalami rusak berat, 1.232 rumah rusak sedang, dan 5.342 rumah rusak ringan.

Adapun fasilitas pendidikan menjadi tempat terbanyak yang dilanda bencana puting beliung. Tercatat ada 46 fasilitas pendidikan yang terkena dampaknya.

Sementara itu, untuk tanah longsor menyebabkan 1.469 warga harus mengungsi. Tanah longsor juga merusakkan rumah warga, diantaranya ada 70 rumah rusak berat, 106 rumah rusak sedang, dan 455 rumah rusak ringan.

Untuk bencana banjir, ada 98.576 warga mengungsi di Jawa Tengah. Banjir juga menyebabkan sebanyak 14.628 rumah warga terendam.