Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana bercengkerama dengan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto. (IDN Times/Dok Humas Pemprov Jateng)

Semarang, IDN Times - Sebanyak 30 kabupaten/kota telah ditetapkan sebagai wilayah siaga darurat bencana kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan pihaknya telah mengantisipasi potensi bencana dengan berbagai upaya. Di antaranya menyalurkan bantuan dari BNPB untuk 30 kabupaten/kota berupa peralatan dan anggaran operasional. 


"Per hari ini sudah ada 30 daerah yang menetapkan siaga darurat kekeringan dan karhutla. Meskipun tidak ada El Nino, bencana kekeringan di Jateng masih akan terjadi. Meskipun di awal sampai pertengahan tahun bencana di Jawa Tengah relatif tidak banyak, tetapi harus tetap waspada," ujar Suharyanto dalam keterangan yang diterima IDN Times, Rabu (24/8/7/2024). 

 

1. Curah hujan di Jateng 50 milimeter

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dan Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana. (IDN Times/Dok Humas Pemprov Jateng)

Ia menuturkan berdasarkan paparan analisa cuaca dari BMKG, curah hujan di Jawa Tengah memasuki minggu ketiga bulan Juli ini hanya kisaran 50 milimeter. Menurutnya kondisi tersebut memperlihatkan kalau Jawa Tengah sudah memasuki musim kemarau. 


BNPB dan Pemprov Jateng juga akan membantu untuk distribusi air bersih dan penggalian sumur tersier agar kebutuhan air di musim kemarau teratasi.


"Pak Pj Gubernur Jateng tadi juga memberikan penekanan, kami sepakat akan memberikan bantuan distribusi air untuk daerah yang membutuhkan," katanya.

2. Lima daerah masih aman

Ilustrasi warga membeli air bersih karena kekeringan. (IDN Times/Asrhawi Muin)

Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana menegaskan dengan adanya status darurat kekeringan dan karhutla di 30 wilayah, maka kini tinggal lima kabupaten/kota yang belum memberlakukan status kedaruratan. 


Ia mengklaim kondisi lima kabupaten/kota masih relatif aman. "Saat ini lima kabupaten/kota belum menetapkan karena kondisinya masih aman," terangnya. 

3. Dropping air baru dikerjakan di 10 kabupaten/kota

Warga Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, melaksanakan Salat Istisqa untuk mengatasi kekeringan di kawasan itu. (IDN Times/Mhd Saifullah)

Sesuai data per 22 Juli 2024, droping air bersih sudah dilakukan di 10 kabupaten/kota. Rinciannya untuk 25 kecamatan dan 33 desa terdampak kekeringan,  dengan total penerima air bersih sejumlah 8.637 KK atau 26.725 jiwa.


Nana juga mengimbau kepada bupati/walikota agar meningkatkan kewaspadaan potensi bencana kekeringan dan karhutla, memetakan daerah rawan bencana,  serta melakukan langkah-langkah strategis penanganan. 


Selain itu, lanjut dia, pemerintah daerah juga diminta memanfaatkan embung, membuat sumur bor,  memantau ketersediaan air bersih, mendistribusikan air bersih bagi masyarakat terdampak bencana kekeringan, melarang aktivitas penggunaan bahan yang mudah menimbulkan percikan api/kebakaran, dan lainnya. 


"Ini perlu ada komunikasi dengan instansi terkait lainnya. Tidak mungkin pemerintah bekerja sendiri dalam menangani bencana," ungkap Nana.

Editorial Team