BNPT Deteksi Ada Pergerakan Taliban di Indonesia Via Media Sosial

Surakarta, IDN Times - Setelah Taliban berhasil menduduki Pemerintahan Afganistan, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mulai meningkatkan kewaspadaan terhadap aksi terorisme di Indonesia.
1. Deteksi adanya pergerakan di media sosial
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorismes (BNPT), Komjen Boy Rafli Amar mengatakan jika pihaknya telah mendeteksi adanya temuan di media sosial (medsos) soal aksi penggalangan simpatisan atas kemenangam Taliban di Indonesia.
"Kita harus antisipasi jangan sampai salah menyikapi. Karena awalnya bersimpati. Tapi kita mempelajari dari sosmed (red: sosial media) ada pihak-pihak tertentu yang mencoba menggalang simpatisan (kemenangan Taliban)," katanya Kamis (18/8/2021).
2. Kemenagan Taliban bukan urusan Indonesia
Boy menyebut jika masalah Taliban merupakan urusan dalam negeri Afghanistan dan warga Indonesia dilarang untuk mencontoh gerakan tersebut.
"Kita berharap pada seluruh masyarakat apapun contoh Taliban terkait pergerakannya itu tidak boleh terjadi di negara Indonesia," katanya.
Ia menegaskan Taliban tidak berafiliasi dengan ISIS. Namun, Taliban terjebak dalam aksi kekerasan yang dapat didefinisikan hukum perbuatan teror.
"Selama dia (Taliban) menggunakan kekerasan untuk meraih kekuasaan sehingga banyak sekali kekerasan. Kekerasan itu tidak sesuai dengan jati diri bangsa kita," kata dia.
3. Jangan dijadikan role model
Boy meminta kepada para anak muda untuk tidak menjadikan role model gerakan Taliban di Indonesia. Sebab, hal tersebut tidak sesuai dengani ideologi bangsa Indonesia yakni Pancasila yang mana setiap warga negara diwajibkan melakukan bela negara.
"Jangan jadikan role model pada anak muda, karena itu tidak sesuai dengan falsafah dan ideologi negara kita," pungkasnya.