Bukan Cuma Untuk Solo, PLTsa Selesaikan Masalah Sampah di Kota Lain

Surakarta, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo secara resmi mulai melakukan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Putri Cempo di Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres Solo, Senin (30/10/2023) lalu.
Pengoperasian PLTSa Putri Cempo mampu mengolah sampah mentah warga Solo sebanyak 545 ton setiap harinya.
Ternyata pembagunan PLTsa Putri Cempo tak hanya bermanfaat untuk Kota Solo, melainkan juga untuk daerah sekitar yang memiliki masalah terkait sampah.
1. Bermanfaat untuk kota-kota lainnya.

Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengatakan jika Pemkot Solo juga mengandeng daerah sekitar seperti Kabupaten Karanganyar, Sukoharjo, Klaten, Sragen, Boyolali, dan Wonogiri untuk turut serta menikmati manfaat dari pengoperasian PLTSa Putri Cempo tersebut. Saat ini regulasi terkait kerjasama antar daerah tersebut sudah disiapkan.
"Ini sedang disiapkan ya, biar nanti bisa menampung sampah dari kota-kota itu," jelas Gibran, Jumat (8/12/2023).
Kedepan, daerah sekitar tidak perlu khawatir lagi soal pengelolaan sampah. Mereka nantinya akan mengirimkan sampahnya ke PLTSa Putri Cempo agar bisa diolah.
"Ini kan bukan menyelesaikan masalah bukan di Solo saja tapi kota-kota lain," ungkapnya.
2. Program PLTSa Putri Cempo bisa diadaptasi ke pusat.

Gibran mengatakan saat ini PLTSa masih berproses untuk memenuhi target 8 megawatt sampai tahun depan.
"Ya masih berproses, sampai full 8 megawatt sampai tahun depan ya ditunggu aja," ujarnya.
PLTSa Putri Cempo mampu mengolah sampah mentah warga Solo sebanyak 545 ton setiap harinya. Nantinya PLTSa Putri Cempo mampu membangkitkan energi listrik kurang lebih 8 megawatt. Dengan 5 megawatt di antaranya akan dijual ke PLN.
Gibran mengatakan jika program tersebut nantinya bisa diadaptadi oleh pusat sebagai salah satu pengelolaan sampah tanpa menimbulkan pengerusakan lingkungan.
3. Sejarah pembangunan PLTSa Putri Cempo.

PLTSa Putri Cempo dibangun sejak tahun 2016. Pembangunam sempat mengalami kendala SLO. Melewati proses yang sangat panjang selama 7 tahun, kini PLTSa Putri Cempo mampu menjadi center of excellence atau fasilitas yang dapat digunakan untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, sarana riset dan pengembangan pelatihan dan dukungan pengolahan sampah menjadi energi baru yang bersih dan ramah lingkungan.
Adapun 5 megawatt listrik yang dihasilkan PLTSa Putri Cempo ini dapat memenuhi kebutuhan listrik bagi kurang lebih 5.550 rumah tangga dengan daya masing-masihg 900 watt.
Sampah di PLTSa Putri Cempo diperkirakan mampu memenuhi kebutuhan produksi selama kurun waktu 5 hingga 7 tahun saja. Sehingga ke depan Kota Solo perlu melakukan impor sampah dari daerah lain.