Momen kades Klapagading Kulon, Karsono sebut akibat konflik dengan perangkatnya akui peluang bantuan pun terlewatkan.(IDN Times/Cokie Sutrisno)
Dampak paling menyakitkan dirasakan oleh kelompok rentan di desa. Kepala Desa Klapagading Kulon, Karsono, mengakui bahwa akibat polemik yang memanas sejak 2023, data penerima bantuan sosial (bansos) tidak diverifikasi dan tidak diinput ke dalam aplikasi SIKS-NG Kementerian Sosial.
"Data sudah ada, tapi tidak ditindaklanjuti,"ujar Karsono saat Road Show Klinik Hukum di Klapagading Kulon, Sabtu pekan lalu (13/12/2025)
Konsekuensinya fatal, diperkirakan 1.000 warga kehilangan hak bansos senilai Rp900 ribu per orang selama dua tahun. Total kerugian potensi kesejahteraan masyarakat desa mencapai angka fantastis. Peluang bantuan dari pemerintah kabupaten, provinsi, hingga pusat otomatis hilang.
Karsono menyoroti mandeknya perencanaan dan penganggaran pembangunan desa, dan bantuan Program Stimulan Perumahan Swadaya (PSU) dan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan bagi Ketua RT/RW juga gagal diproses.
"Pelayanan jelas terganggu, RKPDes (Rencana Kerja Pemerintah Desa), MusrenbangDes, dan APBDes belum dilaksanakan, disiplin kerja perangkat menurun, dan ini merugikan masyarakat,"tegasnya.