Keracunan di Sragen, Sampel MBG Dikirim ke Laboratorium di Semarang

- Mencari penyebab keracunan
- Bupati Sragen mendalami sumber penyebab keracunan di SD dan SMP Gemolong
- Liburkan aktivitas SPPG selama dua hari untuk investigasi
- Liburkan aktivitas SPPG selama dua hari
- Sigit menghentikan kegiatan MBG dari SPPG Mitra Mandiri 1 selama dua hari
- Kegiatan jeda untuk investigasi gejala dan pengobatan korban
- Kirim sampel makanan ke Laboratorium di Semarang
- Sigit mengirimkan sampel makanan ke Laboratorium di Semarang untuk mengetahui
Sragen, IDN Times - Bupati Sragen, Sigit Pamungkas mendatangi langsung lokasi dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Mitra Mandiri Gemolong 1 yang beralamat di Jalan raya Gemolong – Sragen Km 2, Klentang 008 Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen, Selasa (12/8/2025).
Saat di lokasi, Bupati Sragen juga melihat proses bisnis dari pengadaan makan bergizi gratis.
1. Mencari penyebab keracunan

Sigit mengatakan ada beberapa hal yang diduga menjadi pemicu kasus keracunan di SD dan SMP Gemolong. Pihaknya masih mendalami sumber penyebab adanya mual dan sakit perut yang dialami oleh siswa.
“Iya, ini kan harus melihat case by case penyebabnya apa nanti harus dilihat sebagai secara generik ataukah spesifik. Nah, ini harus kita perlu mendalami itu dulu ya. Itu sebenarnya problemnya apakah di bahan bakunya, apakah problemnya di penyajiannya, apakah problemnya diprosesnya. Ini kita lihat dulu,” jelasnya.
2. Liburkan aktivitas SPPG selama dua hari

Lebih lanjut, melihat lokasi dapur SPPG, ia mengatakan jika tidak masalah soal kondisi dapur SPPG tersebut, namun menurutnya ada beberapa hal yang harus dirapikan.
“Kalau sejauh yang kita lihat memang harus ada beberapa yang dirapikan ya di bagian pembersihan begitu. Kalau dapurnya bersih, ininya bersih, prosesnya bersih, mungkin bagian pembersihan ya, alat-alat itu yang perlu dirapikan, tapi secara umum bagus,” jelasnya.
Sigit menduga keracunan dimungkinkan dari pendistribusian makanan. Untuk itu ia menghentikan kegiatan MBG dari SPPG Mitra Mandiri 1 selama dua hari.
“Dua hari dilakukan jeda untuk dilakukan investigasi pengamatan gejala. Karena gejala ini kan terjadi setelah beberapa waktu. Lalu yang kedua, kita melakukan pengobatan kepada korban, kepada siswa-siswa kuta yang diduga terkena keracunan,” jelasnya.
3. Kirim sampel makanan ke Laboratorium di Semarang

Lebih lanjut, Sigit mengatakan telah mengirimkan sampel makanan ke Laboratorium di Semarang. Sampel tersebut nantinya akan diketahui penyebab pasti dugaan keracunan di Gemolong.
“Kita sedang mengirim sampel makanan ke Lab di Semarang. Nah kuta harus menunggu hasilnya beberapa waktu nanti,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga membentuk krisis center respin cepat menyiagakan Puskesmas 24 jam. Ini untuk merespon laporan masyarakat terkait dengan kemungkinan ada gejalan keracunan lagi. Siswa yang diduga keracunan akan diberi waktu istirahat memulihkan kondisinya. “Kita liburkan dulu untuk memulihkan kondisinya ya, supaya bisa kembali fit seperti semula,” jelasnya.
“Sejauh ini tidak ada yang rawat inap, mereka berada di rumah masing-masing melakukan penyembuhan,” pungasnya.