Cagub Sumsel Herman Deru Bertamu ke Jokowi, Minta Restu

Herman Deru mengenakan setelan kemeja putih dan celana hitam lenkap bersepatu pantofel. Ia tiba pada pukul 11.00 WIB kemudian masuk ke kediaman Jokowi.

Di ruang tamu, Herman nampak berbincang cukup hangat dengan Jokowi. Selama kira-kira 50 menit, Herman lantas diantar oleh Jokowi untuk berlalu meninggalkan kediaman Presiden ke 7 RI itu.

Usai mengobrol dengan Jokowi, Herman mengungkapkan bahwa kedatangannya untuk meminta restu secara langsung kepada Jokowi.

"Ya lapor dengan orang tua (bahwa) saya sedang dalam proses Pilkada, minta doa, minta restunya pada bapak untuk perjalanannya ini bisa nyaman, aman dan Insya Allah dimenangkan gitu," ucap Herman.

Dirinya juga berharap restu dari Jokowi dapat memenangkannya dari kontestasi Pilkada Sumsel melawan dua calon lain yakni Eddy Santana Putra yang diusung oleh PDIP dan Mawardi Yahya yang diusung oleh Gerindra.

Ditanya mengenai arahan dari Jokowi, Herman mengaku mendapat pesan-pesan khusus darinya.

"Jangan pernah merubah sikap kata beliau, seperti biasa aja jangan berlebihan. Jangan sampe merubah kondisi yang sudah baik ini," katanya.

Soal visi dan misi yang diusungnya pada Pilkada 2024, Mantan Gubernur periode 2018-2023 Sumsel itu mengaku mendapat penekanan soal konektivitas infrastruktur antar wilayah.

"Yang jelas saya tetap konsekuen dan konsisten dengan arah yang pernah dipesankan bapak, yakni infrastruktur, konektivitas itu penting. Itu yang paling kami ini bisa menggerakkan semua. Dan kita jg akan mencoba di level daerah kabupaten/kota akan terus kita sambungkan. Terus pesan presiden, pak Jokowi pada saat itu adalah untuk membuat exit tol interchange-interchange yang ada itu bermanfaat bagi pergerakan ekonomi daerah," jelasnya.

Sementara itu, Jokowi enggan berbicara apapun soal kedatangan Herman di kediamannya.

Pasangan calon Herman Deru-Cik Ujang menjadi paslon nomor urut 1 yang mendaftar sebagai Cagub-Cawagub Sumsel 2024.

Pasangan ini maju ke Pilkada Sumatra Selatan setelah mendapatkan dukungan dari enam partai, yaitu Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Partai Demokrat, Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Ia akan melawan dua paslon lain yakni Eddy Santana Putra-Riezky Aprilia yang diusung PDIP dan Mawardi Yahya-Anita Noeringhati yang diusung oleh Partai Gerindra.