Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Penumpang menggunakan fasilitas colokan listrik di dalam kereta di Semarang. (Dok. KAI Daop 4 Semarang)
Penumpang menggunakan fasilitas colokan listrik di dalam kereta di Semarang. (Dok. KAI Daop 4 Semarang)

Intinya sih...

  • Colokan listrik di kereta hanya boleh digunakan untuk perangkat berdaya rendah seperti telepon seluler, laptop, dan tablet.

  • Penggunaan colokan listrik di luar ketentuan dapat menimbulkan risiko gangguan kelistrikan seperti korsleting atau overheat.

  • KAI Daop 4 Semarang terus mengedukasi masyarakat tentang penggunaan colokan listrik yang aman dan mengimbau penumpang untuk melaporkan hal-hal mencurigakan terkait kelistrikan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Semarang, IDN Times - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang mengimbau seluruh pelanggannya untuk menggunakan colokan listrik di dalam kereta sesuai peruntukannya. Fasilitas tersebut disediakan untuk menunjang kenyamanan perjalanan, namun penggunaannya harus memperhatikan aspek keselamatan dan keamanan bersama.

1. Untuk perangkat listrik rendah

Penumpang menggunakan fasilitas colokan listrik di dalam kereta di Semarang. (Dok. KAI Daop 4 Semarang)

Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo menjelaskan, stop kontak di kereta hanya boleh digunakan untuk perangkat elektronik berdaya rendah, seperti telepon seluler, laptop, dan tablet. Ketentuan ini juga telah disosialisasikan melalui stiker informasi yang dipasang di setiap gerbong.

“Daya listrik di kereta api dirancang untuk kebutuhan operasional dan kenyamanan pelanggan. Karena itu, penggunaannya perlu dibatasi agar tidak menimbulkan arus berlebih yang berpotensi membahayakan,” katanya dilansir keterangan resmi, Senin (27/10/2025).

2. Mencegah risiko korsleting dan overheat

Fasilitas colokan listrik di dalam kereta di Semarang. (Dok. KAI Daop 4 Semarang)

Ia menjelaskan, penggunaan colokan listrik di luar ketentuan dapat menimbulkan risiko gangguan kelistrikan, seperti korsleting atau panas berlebih (overheat). Hal tersebut bisa mengancam keselamatan perjalanan, mengingat sistem kelistrikan di kereta bekerja secara terintegrasi untuk menunjang operasional dan fasilitas penumpang.

Franoto menambahkan, pelanggan tidak diperbolehkan menggunakan stop kontak di dalam kereta untuk mengisi daya powerbank, alat rumah tangga, atau perangkat berdaya tinggi lainnya seperti setrika mini, alat masak portabel, dan kipas tambahan.

“Penggunaan perangkat dengan daya besar bisa menyebabkan gangguan arus dan bahkan memicu percikan api. Kami meminta kerja sama seluruh pelanggan untuk menggunakan colokan listrik seperlunya dan tidak bersamaan dengan perangkat lain,” imbuhnya.

3. Edukasi keselamatan dan pelayanan

Penumpang menggunakan fasilitas colokan listrik di dalam kereta di Semarang. (Dok. KAI Daop 4 Semarang)

Sebagai bentuk komitmen terhadap keselamatan penumpang, lanjut Franoto, KAI Daop 4 Semarang terus mengedukasi masyarakat melalui petugas on-board dan kanal informasi resmi. Penumpang juga diimbau untuk melaporkan segera kepada petugas apabila menemukan hal-hal mencurigakan terkait kelistrikan, seperti bau hangus, percikan api, atau colokan yang terasa panas.

“Kami terus mengingatkan pelanggan agar selalu mengutamakan keselamatan. Bila ada potensi bahaya seperti stop kontak panas atau muncul percikan, segera laporkan kepada petugas di dalam rangkaian,” kata Franoto.

KAI menegaskan, fasilitas listrik di kereta merupakan penunjang aktivitas ringan, bukan untuk konsumsi daya tinggi. Dengan kepatuhan terhadap aturan penggunaan, kenyamanan dan keamanan selama perjalanan akan tetap terjaga.

“Kami berkomitmen menjaga keselamatan dan pelayanan terbaik bagi pelanggan. Mari bersama-sama menciptakan perjalanan kereta api yang aman, nyaman, dan tertib,” tutup Franoto.

Editorial Team