Seorang biksu berjalan kaki sembari membawa bendera merah putih. (IDN Times/Fariz Fardianto)
Dari rumahnya, ia memesan ojek online untuk diantarkan ke perempatan Jalan Piere Tendean yang jadi salah satu lokasi yang dilewati rombongan biksu Thudong.
Setibanya di Jalan Piere Tendean, Ariani membawa sebuah kardus berisi air mineral dan buah-buahan. Buah dan air mineral itu ia berikan untuk para biksu. "Tadi pagi saya beli. Biar seger," katanya.
Memberikan buah dan minuman kepada para biksu Thudong merupakan perwujudan sedekah makanan yang dalam tradisi umat Buddha disebut Pindapata. Bersedekah makanan biasanya diberikan kepada biksu ketika pagi hari. Namun bagi Ariani tidak masalah ketika sedekah makanan diberikan saat biksu Thudong melintasi Semarang siang hari.
"Kalau Pindapata kan seharusnya diberikan kepada biksu saat bangun pagi pas Subuh, nah di situ bisa diberikan makanan. Nah, kalau sore ya bisa-bisa aja nanti harapannya kita bisa makmur, diberi kecukupan rezeki," tambahnya.