Ilustrasi kondisi jalan rusak yang berlubang ada banyak lubang-lubang kecil (IDN Times/Satriadi Rasyid)
Saban memantau lubang jalan, Pak Sar, sapaan akrabnya memilih naik bus maupun angkot. Biasanya Pak Sar melemparkan pandangannya ke bahu jalan dan badan jalan setiap kali naik bus.
Jika menemukan kerusakan, ia langsung turun dari bus dan buru-buru menandai lubang jalan. "Saya sudah sembilan tahun bekerja seperti ini. Bagi saya kenyamanan dan keselamatan warga di jalan adalah tanggung jawab utama pekerjaan ini," ujar Pak Sar, Sabtu (18/3/2023).
Pak Sar dan teman-temannya sesama petugas penanda lubang jalan bekerja 24 jam. Mereka tak pernah mengenal hari libur. Kalau sakit, ia tetap bekerja memantau jalan naik angkot.
Pak Sar yang sudah berumur 53 tahun itu juga memantau kondisi selokan, gorong-gorong jalan raya.
"Istilahnya saya itu menyetrika jalan setiap waktu. Dan, tidak ada libur. Jangan sampai ada kerusakan yang dapat mengganggu pengguna jalan," akunya.