Semarang, IDN Times - Kabar gembira! Pemerintah Kota Semarang kembali membuka pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2024. Ada sebanyak 331 formasi yang dibuka, yakni tenaga kesehatan dan tenaga teknis.
"Rekrutmen sesuai jadwal dari KemenPAN RB dan BKN. Pemkot Semarang membuka 331 formasi terdiri dari 119 tenaga kesehatan dan 212 tenaga teknis," kata Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Semarang Joko Hartono.
Ia menyebutkan bahwa lowongan CPNS telah diunggah di website milik Pemkot Semarang dan BKPP Kota Semarang, serta rekrutmen CPNS dilakukan tersistem oleh Kementerian PAN RB dan BKN.
Formasi tenaga kesehatan sebanyak 119 orang yang dibuka tersebut untuk memenuhi kebutuhan di sektor kesehatan di Pemkot Semarang. Sementara 212 formasi lowongan untuk tenaga teknis yang terbagi menjadi dua jenis, yaitu formasi umum dengan jumlah 199 orang dan formasi khusus dengan alokasi 13 orang.
Formasi khusus tersebut dikhususkan bagi lulusan terbaik dengan predikat Cumlaude sebanyak enam orang serta tujuh orang penyandang disabilitas yang memenuhi syarat.
Joko mengatakan untuk persayaratan pendaftaran CPNS yakni sesuai dengan ketentuan yang dikeluarkan BKN. Diantaranya para pelamar wajib berstatus warga negara Indonesia, berusia antara 18 hingga 35 tahun saat melamar, dan tidak memiliki catatan kriminal yang berat.
Bagi pelamar dengan profesi dokter dan dokter gigi spesialis, batas usia yakni hingga 40 tahun.
Sementara untuk nilai indeks prestasi kumulatif (IPK) yang akan mendaftar CPNS, BKN memberikan wewenang kepada masing-masing kabupaten/kota untuk menentukan.
Dan di Kota Semarang, IPK pelamar yakni minimal adalah 3,00, baik perguruan tinggi negeri maupun swasta, dan tidak ditentukan akreditasi.
"Semarang ini kan kota metropolitan sehingga kami ingin SDM yang lebih baik jadi kami pasang minimal IPK 3,00 baik kampus negeri dan swasta dan akreditasi kampus tidak ditentukan," katanya.
Lowongan CPNS di lingkungan Pemkot Semarang terbuka untuk semua putra dan putri bangsa di seluruh Indonesia. "Jadi tidak hanya warga Semarang saja," katanya.