Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Cuaca Ekstrem, 10 Pohon Tumbang di Semarang, Warga Harus Pakai Ilmu Titen

Ilustrasi petugas BMKG (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

Semarang, IDN Times - Hujan lebat ditambah angin kencang yang melanda Kota Semarang pada Kamis malam menyebabkan sejumlah kerusakan fasilitas jalan raya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang menyebutkan terdapat 10 pohon yang bertumbangan akibat dihempas angin kencang.

1. Rumah dan truk DLH rusak tertimpa pohon tumbang

Ilustrasi rumah. ANTARA FOTO/Fauzan

Sekretaris BPBD Kota Semarang, Winarsono mengatakan pohon tumbang telah menyebabkan truk milik DLH rusak parah. 

"Kerusakan juga terjadi pada rumah warga di beberapa kecamatan. Karena hujan deras yang disertai angin kencang sejak semalam membuat dahan-dahan bahkan akar pohon tercerabut dan menimpa bangunan rumah," kata Winarsono kepada IDN Times via telepon, Jumat (17/9/2021).

2. Area pohon tumbang tersebar di 10 lokasi

Ilustrasi pohon tumbang tutup akses jalan. (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Ia menjelaskan pepohonan yang tumbang berada di wilayah Jalan Gondang Timur II, sekitar Gedawang, dekat KFC Ngesrep, Jalan Tirto Husodo Timur, Jalan Tirto Agung, depan SDN 1 Sadeng Gunungpati, seputaran Kalibanteng, dekat Getas Gunungpati, Jalan Suren Raya dan Jalan Untung Suropati - Dawung. 

3. BPBD pastikan ada korban jiwa

Tim SAR bersama relawan menyingkirkan batang pohon yang tumbang menimpa rumah warga di Beji, Petirejo, Ngadirejo, Temanggung, Jawa Tengah, 23/11/2019. ANTARA FOTO/Anis Efizudin

Saat kejadian, sejumlah kabel listrik jalan raya juga mengalami kerusakan. Namun, menurutnya kejadian pohon tumbang itu tidak menimbulkan korban jiwa. 

"Tidak ada korban jiwa. Hanya fasum dan rumah yang rusak," bebernya.

Pihaknya telah menerjunkan tim gabungan guna membersihkan pohon tumbang dan material kerusakan lainnya. Petugas Disperkim dan DLH juga dilibatkan untuk menyisiri pohon yang dianggap lapuk dan membahayakan warga untuk kemudian dikepras.

"Instansi terkait sudah kita ajak koordinasi untuk mengepras dahan pohon yang sudah tua," ujar Winarsono.

4. Warga Semarang perlu mengasah ilmu titen saat cuaca ekstrem

Ilustrasi prediksi cuaca BMKG (IDN Times/bmkg.go.id)

Lebih lanjut, sesuai prediksi Stasiun Klimatologi Semarang dengan adanya cuaca ekstrem yang melanda sampai akhir bulan nanti, maka pihaknya menyarankan kepada warga untuk meningkatkan ilmu titen. 

Ilmu titen yang ia maksud dengan lebih peka melihat perubahan cuaca di sekitar lingkungan. Termasuk mencermati tanda-tanda hujan lebat dengan mengukur durasi waktu hujannya.

"Ya dengan kita lebih peka sehingga bisa mengasah ilmu titen. Ini bermanfaat untuk mengantisipasi jika setiap saat hujan lebat dan angin kencang melanda. Nantinya bisa meminimalisir kerusakan," tambahnya. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fariz Fardianto
Bandot Arywono
Fariz Fardianto
EditorFariz Fardianto
Follow Us