Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Puting Beliung (IDN Times/Mardya Shakti)

Semarang, IDN Times - Sejumlah wilayah Jawa Tengah dilanda bencana banjir, tanah longsor sampai puting beliung selama pertengahan Oktober 2022. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah mencatat, tanah longsor dan tanah gerak menghantam kawasan Jawa Tengah bagian selatan yang memiliki topografis berupa perbukitan dan pegunungan.

"Tapi yang jelas, selama cuaca ekstrem kali ini ada titik bencana puting beliung dan angin kencang. Sudah tentu pastinya terjadi pohon tumbang. Atap rumah pada beterbangan juga masuk kategori tersebut. Kita pada prinsipnya telah mendata ada kejadian tanah longsor, banjir tanah gerak. Sebagian besar terjadi di wilayah Jateng selatan," kata Kepala BPBD Jateng, Bergas Catur Penanggungan saat dikontak IDN Times, Senin (10/10/2022). 

1. Cuaca ekstrem karena Jateng masuk masa transisi menuju musim hujan

Ilustrasi petugas BMKG (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

Bergas mengaku sudah melakukan koordinasi dengan tim BPBD dan para relawan masing-masing kabupaten/kota guna mengatasi potensi bencana alam yang timbul belakangan ini. 

Menurut Bergas, Jawa Tengah yang memasuki pancaroba telah menyebabkan perubahan masa transisi peralihan musim dari kemarau menuju musim penghujan. 

2. BPBD anggap cuaca ekstrem hal yang normal

Ilustrasi banjir (IDN Times/Arief Rahmat)

Ia bilang cuaca ekstrem selama pancaroba merupakan siklus yang wajar terjadi di Indonesia. 

"Ini masuk musim transisi, sehingga memang disertai angin kencang, curah hujan tinggi namun dengan durasi yang pendek. Dan itu normal saja. Nanti kalau sudah masuk musim hujan, frekuensi curah hujannya akan kembali normal," ujar Bergas. 

3. Lokasi bencana tidak meluas

Tanah Longsor Kab. Bandung Barat (dok. BNPB)

Lebih jauh lagi, sejumlah instansi terkait saat ini telah dilibatkan untuk menanggulanginya bencana saat muncul cuaca ekstrem. Bergas mengklaim tempat-tempat yang memiliki kerawanan bencana banjir dan longsor sudah terpetakan. 

Kajian teknis bersama Dinas ESDM Jateng, BPBD dan Basarnas juga dilakukan untuk mencegah terjadinya korban jiwa. 

"Sudah ada kajiannya. Tapi area bencananya tidak meluas. Terutama longsor dan tanah gerak ya hanya di situ aja lokasinya. Perubahannya palingan kalau tahun lalu di satu titik, tahun ini di titik lain, tapi di titik sebelumnya belum tentu terjadi bencana lagi," cetusnya.

4. Semarang diterjang pohon tumbang dan puting beliung

Ilustrasi pohon tumbang timpa rumah warga. (Dok. BPBD PPU)

Sementara itu, Sekretaris BPBD Kota Semarang, Winarsono mengungkapkan, kejadian pohon tumbang sejak hari Minggu (9/10/2022) tersebar di sejumlah kecamatan. Lokasi pohon tumbang berada di Jalan Simongan, Jalan Getas Kandri Gunungpati, Jalan Raya Patemon Gunungpati, Jalan Ngijo-Muntal Gunungpati beberapa titik dan Jalan Gedongsongo Manyaran. 

Sedangkan angin puting beliung merusak sejumlah rumah warga. Antara lain:

  • Rumah Sulastri, warga RT 05/RW V Pakintelan Gunungpati
  • Rumah Wisnu Setiaji di RT 03/RW IV, Mangunsari Gunungpati
  • Rumah milik Dewi Ambar di Jalan Muntal Patemon, lokasi di depan Kelurahan Manyaran
  • Tanah longsor yang menimpa rumah Ratmi di RT 07/RW 13 Jalan Kaba Timur Tandang Tembalang. 

Editorial Team