Semarang, IDN Times - Tak kurang 16 kesenian dan kebudayaan yang berasal dari Jawa Tengah telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya tak benda (WBtb) atau intangible cultural heritage.
Menurut Kabid Kebudayaan Disdikbud Jateng, Eris Yunianto, penetapan 16 kesenian dan budaya sebagai bagian WBtb dilakukan secara daring pada Jumat (30/9/2022) lalu.
Ia menuturkan 16 kesenian dan budaya tersebut tak cuma hanya seni pertunjukan, melainkan ada juga kemahiran serta ritual yang telah mendarah daging di masyarakat.
"Tahun 2022 kita mengusulkan 16 WBtb ke tingkat nasional untuk diuji, dinilai dan dikaji kalayakannya. Dari usulan itu, diakui semua oleh Kemendibudristek Dikti jadi karya budaya berpredikat nasional," katanya dalam keterangan resmi yang diterima IDN Times, Kamis (6/10/2022).
Eris mengatakan, pengusulan karya budaya yang dimasukan predikat WBtb dilakukan secara berjenjang. Usulannya datang dari pemerintah kabupaten/kota dengan didukung dokumen atau saksi budaya.
"Untuk mendapatkan predikat WBtb dari Kemendikbud, sebuah kebudayaan minimal telah membudaya di masyarakat selama 50 tahun," jelasnya.
Setelah itu, usulannya akan disampaikan ke Kemendikbud melalui Disdikbud Jateng.
Untuk keenam belas kesenian dan budaya yang sudah ditetapkan WBtb tahun ini, kata Eris antara lain:
Lebih jauh lagi, ia menuturkan dengan adanya penetapan ini ke depan upaya pelestarian budaya harus lebih serius. Mengingat, jika tidak lestari titel WBtb bisa dicabut oleh Kemendikbud.
Oleh karena itu, ia meminta warga dan pemerintah daerah (pemda) serius dalam melestarikan budaya-budaya tersebut. Karena setelah ditetapkan sebagai WBTb, budaya tersebut bisa menjadi benchmark atau acuan bagi produk kebudayaan tersebut.
Di masa depan, sangat memungkinkan budaya yang telah ditetapkan secara nasional, diakui oleh UNESCO. Badan PBB yang mengurusi kebudayaan ini setiap dua tahun menetapkan suatu budaya dari negara-negara dunia sebagai warisan budaya dunia.
Di samping itu, karya budaya tersebut juga memiliki nilai-nilai Pancasila. Ini tercermin pada setiap ritual atau budaya yang menyertakan nilai ketuhanan, sosial dan kemanusiaan sebagaimana lima pasal Pancasila.
"Semua masyarakat agar yang telah jadi harta benda kita 119 WBtb mari kita cintai dan banggakan baru. Kemudian tahun depan karya budaya lain di kabupaten/kota menunggu giliran untuk bisa diusulkan. Ini (gelar WBtb) tak ada artinya bila tidak dirawat," pungkas Eris.