Daftar Daerah di Jateng yang Dilanda Cuaca Ekstrem 3 Hari, Waspada!

07 Des 2021, 17:30 WIB

Penampakan alat pengukur curah hujan dan kecepatan angin yang terpasang di taman cuaca milik Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang. (Dok Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang)

Semarang, IDN Times - Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang mengimbau kepada masyarakat khususnya yang berada di wilayah Pantura bagian Timur Pulau Jawa untuk mewaspadai kemunculan awan Cumulonimbus (Cb) pada musim penghujan yang mulai terjadi akhir-akhir ini. Pasalnya, munculnya awan Cb juga dibarengi dengan menguatnya angin Monsun Asia sehingga berdampak pada peningkatan kecepatan angin dan curah hujan.

"Potensi yang munculnya awan Cb ada di Jateng bagian timur. Kecepatan anginnya bertamba kencang. Dengan pertumbuhan awan Cb, biasanya anginnya tambah kuat dan arah hembusannya tidak beraturan," kata Koordinator Prakirawan dan Data Informasi, Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Giyarto kepada IDN Times, Selasa (7/12/2021).

1. Waspada curah hujan meningkat tiba-tiba

Default Image IDN

Secara umum, katanya, kecepatan angin di wilayah Jateng mencapai 5--25 kilometer per jam. Namun, ia menuturkan adanya La Nina yang berbarengan dengan kemunculan angin Monsun Asia diperkirakan bisa menyebabkan curah hujan meningkat.

"Saat ini warga yang tinggal di wilayah Pantura timur perlu berhati-hati dengan awan Cb yang berpotensi menimbulkan curah hujan yang cukup banyak," jelasnya.

2. Cuaca ekstrem melanda Banyumas Raya, Solo Raya dan Blora

Ilustrasi awan Cumulonimbus (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Pihaknya telah mengeluarkan peringatan dini peluang cuaca ekstrem untuk tiga hari ke depan di area Banyumas Raya, Kabupaten Semarang, sebagian pegunungan Tengah Jawa Tengah. Lalu juga wilayah Solo Raya, Kabupaten Blora, Kabupaten Pati, Kabupaten Kudus, dan Kabupaten Demak.

Sementara wilayah yang meningkat curah hujannya akan terjadi di Kota Semarang, Kota Salatiga, dan Kabupaten Grobogan pada 7--8 Desember 2021.

"Kita minta warga waspadai cuaca ekstrem karena bisa menyebabkan angin kencang dan pohon tumbang," jelasnya.

3. Aktivitas penerbangan masih aman

Seorang calon penumpang pesawat menunjukan kartu vaksin saat boarding di Bandara Ahmad Yani Semarang. (Dok Humas Pemprov Jateng)

Untuk hujan dengan intensitas ringan sekitar 0--5 milimeter per jam. Sedangkan hujan intensitas sedang sekitar 5-10 milimeter per jam. Kemudian hujan intensitas lebat diatas 10--20 milimeter perjam serta hujan kategori ekstrem diatas 50 milimeter per jam.

Meski begitu, sementara ini pihaknya menegaskan aktivitas penerbangan pada rute Kota Semarang dan Kota Solo masih tergolong aman. Gangguan penerbangan umumnya terjadi karena berkurangnya pengelihatan atau visibility yang dialami pilot pesawat terbang.

"Untuk saat ini dilewati untuk pesawat-pesawat berbadan besar," katanya.