Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi daging ayam mentah (pexels.com/Julia Filirovska)
ilustrasi daging ayam mentah (pexels.com/Julia Filirovska)

Intinya sih...

  • Harga daging ayam sentuh Rp40 ribu per kilogram

  • Jateng berusaha penuhi permintaan ayam ke Jakarta dan Jabar

  • Keswan gelar pertemuan dengan peternak unggas se-Soloraya

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Semarang, IDN Times - Lonjakan harga daging ayam yang hampir menyentuh Rp40 ribu per kilogram dipengaruhi adanya kenaikan harga ayam pedaging hidup yang ada di tiap sentra peternakan unggas wilayah Jawa Tengah. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Jawa Tengah mengatakan harga ayam pedaging hidup per ekornya di tingkat produsen telah mencapai Rp24 ribu. 

"Yang naik di tingkat produsen tidak signifikan. Kalau di tingkat produsen harga ayam pedaging hidup masih di angka Rp22 ribu sampai Rp24 ribu," kata Supriyanto Kepala Disnak Keswan Jateng saat dikontak IDN Times, Senin (22/9/2025). 

1. Jateng berusaha penuhi permintaan ayam ke Jakarta dan Jabar

Pedagang ayam di pasar. (IDN Times/Muhaimin)

Ia mengaku lonjakan ayam pedaging hidup atau life bird di tingkat produsen telah melebihi Harga Eceran Tetap (HET) yang ditetapkan Kementan yakni Rp18 ribu per ekor. 

Pihaknya menekankan di tengah naiknya harga daging ayam, saat ini para peternak unggas se-Jateng masih berusaha memenuhi kebutuhan wilayah Jakarta dan Jabar karena adanya permintaan pasar yang meningkat. 

"Kita kan daerah produsen, maka yang ke Jakarta dan Jabar, sebagian besar kita kirim ke sana. Tapi tidak hanya Jawa Tengah, ada juga Jatim daerah produsen," ungkapnya. 

2. Keswan gelar pertemuan dengan peternak unggas se-Soloraya

Salah satu kandang ayam di peternakan wilayah Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Sebagai solusi mengatasi mahalnya daging ayam di pasar tradisional, pihaknya siang ini menggelar pertemuan dengan para peternak unggas se-Soloraya yang bertempat di Kabupaten Boyolali.

Dalam pertemuan nantinya juga dikaji mengenai beberapa aturan yang menghambat proses distribusi ayam pedaging ke sentra-sentra penjualan di pasar tradisional. 

3. Harga pakan jagung naik terus

Jagung manis (pixabay.com/Couleur)

Berdasarkan informasi sementara dari pihak peternak, kenaikan harga daging ayam sedikit banyak disebabkan harga pakan jagung yang semakin mahal. Diakuinya bahwa banyak peternak yang memprotes ke pemerintah mengenai peraturan penjualan jagung untuk pakan unggas.

Namun belum ada respon pemerintah pusat termasuk bantuan yang rencananya diberikan kepada peternak. 

"Karena pakan unggas petelur untuk jagung memang naik terus. Mereka teriak tapi bantuan belum turun. Tetapi di lapangan jagung teriak tapi harga telur belum naik di produsen. Tapi daging ayam yang naik. Kenaikan ayam pedaging naik sejak awal bulan ini. Harga acuan Bapanas kan cukup tinggi tapi kita belum ke arah sana. Kami memantau harga daging ayam sampai menyentuh Rp40 ribu," tuturnya. 

4. Pedagang sering dikomplain

Ilustrasi belanja di pasar tradisional (pexels.com/Hugo Heimendinger)

Sedangkan dari pantauan IDN Times di Pasar Peterongan, harga rata-rata daging ayam per kilonya berkisar Rp32 ribu-Rp35 ribu. 

Beberapa pedagang daging ayam berkata jumlah kiriman daging ayam masih lancar tetapi belakangan ini cukup banyak orderan. "Kalau situasi bulan kemarin agak ramai yang beli. Tapi pas masuk September ini yang beli sedikit. Banyak yang komplain kok harganya mahal. Saya ya pasrah wong ayam hidupnya juga mahal," kata Juwariyah, pedagang Pasar Peterongan. 

Editorial Team