Semarang, IDN Times - Sejumlah warga Kota Semarang menderita kerugian hingga miliaran rupiah karena mengalami insiden kebakaran sejak sebulan terakhir.
Tim Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) setempat mencatat telah terdapat 17 kejadian kebakaran yang melalap berbagai jenis pabrik dan bangunan rumah warga.
Sejak Januari 2020, terdapat empat pabrik yang ludes dilalap api. Bahkan sebuah pabrik kasur di kawasan LIK Kaligawe belum lama ini juga terbakar.
"Kebakaran tidak mengenal situasi. Jika dirasiokan, setiap dua hari sekali pasti ada kebakaran. Itu mengacu pada jumlah kebakaran pada Januari 2020. 17 kali kebakaran banding 31 hari," kata Kabid Operasional dan Penyelamatan Damkar Kota Semarang, Trijoto Poejo Sakti, Kamis (6/2).
Ia menjelaskan pemicu kebakaran yang terjadi akhir-akhir ini karena ada dugaan sementara gangguan aliran listrik. Pihaknya kerap berkoordinasi dengan petugas Inafis Polrestabes Semarang maupun Labfor Mabes Polri Jateng untuk menangani kebakaran agar tidak merembet ke pemukiman padat penduduk.
"Harusnya kita punya laboratorium sendiri. Karena kita bisa mengidentifikasi penyebab kebakaran. Di Surabaya dan Jakarta sudah ada, tinggal Semarang yang belum," bebernya.
Untuk jumlah kerugian yang diderita selama ini, katanya mencapai Rp3,8 miliar. Namun, pihaknya masih bisa menyelamatkan aset berharga dari kebakatan Rp2,2 miliar.
"Kalau pas kemarau, bisa tambah parah lagi. Soalnya kita kemarin saja bisa menangani sampai lima kali kebakaran sehari," tandasnya.