Ia menyatakan pada zaman dulu, banyak tokoh humaniora yang bermunculan menjadi para pakar di bidang pedesaan, bidang infrastruktur hingga percepatan pembangunan daerah tertinggal.
Namun yang terjadi saat ini justru sebaliknya. Banyak orang telah berlomba berebut jabatan bisnis dan politik. Sehingga pemerintah akan lambat-laun bakal kehilangan kepercayaan dari masyarakat.
"Yang ada sekarang politik sedang ribut lalu minta tolong kepada masyarakat. Bukan upaya yang melayani masyarakat. Padahal, kasus-kasus seperti tenaga kerja, investasi seharusnya menempatkan tokoh humaniora. Jadi dia bisa melakukan kritik maupun mengisi struktur pemerintahan," kata sutradara film Soegija tersebut.