Sentra tanaman sorgum di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. (dok. YouTube Sekretariat Presiden)
Untuk bidang pemberdayaan masyarakat, menurut Fathur, KSP di bawah kepemimpinan Moeldoko juga gencar memimpin program reformasi agraria bersama lembaga terkait. Tak cuma membantu menyelesaikan sengketa lahan, Moeldoko juga diklaim terlibat memastikan para penerima manfaat akan diberikan program pemberdayaan ekonomi berkelanjutan.
Lebih lanjut, ia bilang Moeldoko ikut menginisiasi perkembangan budidaya tanaman sorgum sebagai bahan pangan alternatif yang bisa menggantikan beras, jagung dan gandum. "Pengembangan sorgum sebagai inovasi ketahanan pangan dalam menghadapi ancaman krisis pangan global," kata Fathur.
Di samping itu, ia pun menganggap bahwa Moeldoko punya peran sentral membentuk ekosistem transportasi bertenaga baterai listrik sebagai alternatif transportasi berbahan bakar fosil. Dengan mendorong transformasi menuju sumber energi baru terbarukan yang bersih dan ramah lingkungan, Moeldoko juga bervisi “baterai adalah masa depan, masa depan adalah baterai,”.
"Unnes memandang Jenderal TNI (purn) Dr Dr (HC) Moeldoko memiliki dedikasi tinggi bagi Indonesia. Kepemimpinan Moeldoko di Kantor Staf Presiden menghasilkan berbagai inovasi pemberdayaan sumber daya. Ini merupakan legacy bagi bangsa Indonesia karena manfaatnya yang berkelanjutan," cetusnya.