Dianggap Punya Banyak Kegiatan, Pepabri Jateng Diberi Dana Hibah Rp1 M

Intinya sih...
- Pepabri mendapat alokasi dana hibah terbanyak sebesar Rp1 miliar dari total Rp126 miliar yang dialokasikan.
- Alokasi dana hibah sudah mencapai 44 persen atau senilai Rp56 miliar, dicairkan dari rekening Kasda Pemprov Jateng ke ormas-ormas.
- Kesbangpol menekankan setiap ormas penerima dana hibah wajib menjalankan kegiatan yang selaras dengan tupoksi Kesbangpol Jateng.
Semarang, IDN Times - Alokasi dana hibah yang diperuntukkan bagi ormas-ormas se-Jawa Tengah memunculkan fakta mengejutkan.
Dari total alokasi dana hibah tahun ini kisaran Rp126 miliar, Persatuan Purnawirawan dan Wakawuri TNI Polri (Pepabri) sebagai ormas bentukan TNI/Polri memperoleh jatah terbanyak ketimbang yang lain.
1. Pepabri dapat dana hibah Rp1 M
Plt Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jateng, Muslichah Setiasih menuturkan Pepabri mendapat jatah dana hibah dari Pemprov Jateng sebanyak Rp1 miliar. Jumlah ini jauh di atas rata-rata dana yang diterima 1.248 ormas yang terdaftar saat ini.
"Ormas yang terbanyak menerima dana hibah provinsi yaitu Pepabri. Mereka bergeraknya di bidang oganisasi purnawirawan TNI kepolisian, dana hibah yang diterima senilai Rp1 miliar," kata Muslichah kepada wartawan di kantornya, Jalan Ki Mangunsarkoro, Kecamatan Semarang Tengah, Jumat (23/5/2025).
2. Tani Merdeka dan Pepabri dapat banyak dana hibah
Ia mengakui banyaknya dana hibah yang diterima Pepabri lantaran mempertimbangkan kegiatan yang mereka susun di tahun ini relatif banyak.
Pepabri yang beranggotakan pensiunan tentara dan polisi ini melaporkan kepada Kesbangpol bahwa mereka punya kegiatan sosial kemasyarakatan, penguatan nilai-nilai kebangsaan, menanamkan jiwa-jiwa patriotisme dan aksi bela negara.
Lebih jauh, selain Pepabri, penerima dana hibah terbanyak lainnya ialah DPW Tani Merdeka Jateng, DPD KPPI Jateng, Yayasan Gama Putra Bhakti dan Yayasan Naful Ammah Kendal.
"Ada 1.248 (ormas) dan nominalnya variatif, antara Rp25 juta sampai dengan Rp1 miliar," akunya.
3. Penggunaan dana hibah selaras dengan tupoksi Kesbangpol
Pihaknya menekankan setiap ormas penerima dana hibah wajib menjalankan kegiatan yang selaras dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) Kesbangpol Jateng. Entah itu untuk mendukung acara Musrembang, pendidikan politik, penguatan kebangsaan, meneguhkan semangat kepemudaan sampai menggelorakan kampanye keluarga atau parenting.
"Dana hibah ini peruntukan bisa buat Musrembang, e planning. Untuk penyusunan proposal kegiatan, yang jelas harus ada hubungannya dengan tupoksi Kesbangpol. Bisa mulai pendidikan politik, penguatan kebangsaan. Karena setiap Ormas bentuknya beda-beda. Ada yang berupa yayasan parenting guru, Ormas olahraga sampai Ormas kepemudaan," tuturnya.
Setiap ormas yang dapat dana hibah otomatis mendapatkan akun verifikasi pendaftaran dari Kesbangpol Jateng.
Alokasi dana hibah dicairkan dari rekening Kasda Pemprov Jateng kemudian ditransfer ke masing-masing ormas. Tahun ini pencairan dana hibah sudah mencapai 44 persen atau senilai Rp56 miliar.
"Ini sudah masuk transfer termin kesembilan. Dana hibah yang diajukan minimal Rp25 juta. Karena kan ada ormas yang kegiatannya setahun cuma sekali. Nah, itu kita lihat dan cermati betul-betul peruntukannya," paparnya.
4. Penggunaan dana hibah tetap dipantau
Pihaknya pun mengapresiasi kegiatan ormas yang langsung menyentuh pada kebutuhan masyarakat. Sebagai contoh pihaknya pernah memantau langsung sebuah paguyuban yang sedang mengadakan kegiatan panen lele. Ketika disambangi, pengurus paguyuban bisa menunjukkan kebermanfaan kegiatannya bagi warga dia kelurahan.
"Artinya penggunaan dana hibah tetap dipantau bisa dengan mendata kegiatan ormas, kita memantau kegiatan ormasnya. Kita pernah lihat kegiatan ormas bentuknya ternak lele bersama dua kelurahan," katanya.
5. Gus Yasin: Jangan sampai jadi formalitas
Wagub Jawa Tengah, Taj Yasin mengingatkan seluruh organisasi kemasyarakatan penerima dana hibah, untuk menggunakannya secara bertanggung jawab dan berdampak langsung bagi masyarakat.
"Jangan sampai hanya menjadi formalitas, tapi benar-benar bermanfaat bagi masyarakat,” kata Taj Yasin saat acara Pemantapan Integritas dan Akuntabilitas dalam Penggunaan Dana Hibah Bagi Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) di gedung Gradhika Bhakti Praja, Selasa kemarin.
Ia berharap, ormas menjadi bagian dari kekuatan sosial-politik yang bisa menyampaikan aspirasi masyarakat kepada pemerintah. Sekaligus menjadi corong pemerintah dalam menyosialisasikan program-program yang ada.
“Ormas bisa mengkritisi pembangunan di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Kami ingin ormas di Jateng menjadi organisasi yang sehat, mulai dari bidang pendidikan, disabilitas, perempuan, hingga ekonomi,” pungkasnya.