Pendiri Wong Solo Group, yang menjadi motor dari Yayasan Bangun Gizi Nusantara, Puspo Wardoyo. (IDN Times/Larasati Rey)
Puspo Wardoyo menambahkan untuk Pembangunan 2 SPPG Gagaksipat ini tim Wong Solo Group bergerak cepat sejak pembuatan pondasi pertama 17 November 2024. Tidak kurang dari 22 hari, maka, seluruh fasilitas fisik, peralatan masak, hingga 8 (delapan) unit mobil distribusi telah mereka kerjakan.
“Kami ingin menjadi percontohan dari pendirian hingga pengelolaan SPPG sesuai standar BGN, sehingga rekan-rekan dari daerah lain bisa belajar ke Gagaksipat," jelasnya Puspo Wardoyo.
Untuk mendukung operasionaliasi SPPG Gagaksipat, Yayasan Bangun Gizi Nusantara memberdayakan sumber pasokan dari petani, peternak dan pedagang lokal. Bahan-bahan yang diambil selalu dalam keadaan segar dan siap masak.
Puspo mengaku sebagai mitra dari Badan Gizi Nasional (BGN) yang berasal dari swasta tergerak untuk membuat SPPG karena memiliki misi sosial didalamnya. Tak hanya itu, hadirnya SPPG ini juga membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitarnya. Ia berdekat untuk membangun SPPG lainya di seluruh cabang Wong Solo di Indonesia.
“Saya sebagai mitra BGN Badan Gizi Nasional, saya tertarik karena misinya bagus untuk sosial. Kami berharap dengan keberadaan SPPG Gagaksipat maka harapan Presiden Prabowo agar pemberdayaan ekonomi lokal dari warga sekitar bisa terwujud dengan baik," ujar Puspo Wardoyo.
“Kita seluruh Indonesia yang ada titik-titik rumah makan saya Wong Solo grub, karena memang dibutuhkan tenaga-tenaga ahli juga, ini sudah ada 260 outlet seluruh Indonesi, tiap kota yang ada rumah makan saya, saya akan ikut bertahan disitu,” imbuhnya.