Ketua Paguyuban Perlebahan Jawa Tengah Hengky Febrianto. (IDN Times/Fariz Fardianto)
Ia mengungkapkan produksi madu alami dari 2022 sampai 2025 terus menyusut lantaran terdampak kerusakan atau degradasi lingkungan yang terjadi sangat masif.
Sedangkan di sisi lain terdapat 300 peternak lebah madu kini punya aktivitas yang tersebar di eks-Karesidenan Pati, Kabupaten Batang, Kabupaten Jepara, Kabupaten Kudus, Kota Semarang, Kabupaten Kendal, Kabupaten Temanggung, Kota Magelang, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sragen.
Selain itu, produksi madu juga terhambat alih fungsi lahan di masing-masing kabupaten/kota. Sehingga mengakibatkan beberapa wilayah sulit didapatkan tanaman yang mekar setiap hari dalam setahun.
"Padahal makanan lebah itu kan serbuk sari dan madu. Nah, sekarang ini yang terjadi yaitu ada degradasi lingkungan dan alih fungsi lahan yang mempengaruhi kondisi sumber pakan lebah madu yang berupa tanaman yang rutin mekar setiap hari dalam setahun," jelasnya.