Ilustrasi makanan bergizi (pixabay.com/silviarita)
Menurutnya, tahapan kegiatan makan bergizi gratis semestinya memerlukan kajian teknis yang mendalam. Untuk pihaknya sendiri masih menunggu informasi kelanjutan untuk mengetahui apa saja sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
Ia menjelaskan dengan penyiapan sarpras yang matang maka nantinya juga bisa memetakan kebutuhan katering sebagai penyedia makanan bagi anak-anak sekolah.
"Sarprasnya kan harus tahu konsepnya dulu. Catering atau non catering," tambahnya.
Selain itu, pihaknya juga mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk melakukan assesment terhadap anak-anak sekolah terutama kebutuhan gizi setiap hari. Kemudian juga mengadakan monev yang rutin untuk mengkaji penerima manfaat dari kegiatan makan bergizi gratis.
"Pertama kelompok sasaran harus di assessment status gizinya. Dilakukan kajian waktu pemberian terhadap sasaran, bila sudah berjalan harus ada monev. Secara rutin," terangnya.