Disnaker Jateng: Pemulangan Pekerja Migran dari Iran Ditangani Estafet

Intinya sih...
Warga Jateng lebih tertarik ke Hongkong ketimbang Iran
Selama ini warga Jawa Tengah lebih berminat bekerja ke Hongkong, Taiwan, Singapura, Jepang dan Tiongkok daripada Iran atau Israel.
Tidak pernah mendata warga berangkat ke Iran
Disnakertrans Jateng tidak pernah mendata pekerja migran yang bekerja di Iran atau Israel karena mayoritas warga cenderung bekerja ke negara Asia Timur.
Ditangani estafet dari Kemenlu, Kementerian P2MI dan provinsi
Pemulangan pekerja migran dari Iran ditangani secara estafet oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) hingga tiba
Semarang, IDN Times - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Tengah mengaku akan melakukan pelayanan secara estafet terhadap para pekerja migran yang dipulangkan dari Iran.
Kasi Perlindungan Pekerja Migran, Disnakertrans Jateng, Danang AL mengatakan meski sudah mendapat kabar pemulangan para pekerja migran dari Iran, akan tetapi pihaknya belum menerima data identitas apakah ada warga dari Jawa Tengah atau tidak.
"Sampai sekarang kami sedang berkoordinasi dengan Kemenlu. Dan kami saat ini belum terima data-datanya. Belum ada datanya, orangnya siapa kami belum terinfo," kata Danang kepada IDN Times melalui sambungan telepon, Selasa (24/6/2025).
1. Warga Jateng lebih tertarik ke Hongkong ketimbang Iran
Selama ini berdasarkan catatan bidang pendataan pekerja migran Disnakertrans Jateng, tak ada satupun warga yang mengajukan izin berpergian atau bekerja ke Iran maupun Israel.
Untuk urusan pekerjaan ke luar negeri, katanya warga Jawa Tengah umumnya lebih berminat ke Hongkong, Taiwan, Singapura, Jepang dan Tiongkok.
2. Tidak pernah mendata warga berangkat ke Iran
Sedangkan kepeminatan warga untuk bekerja ke Timur Tengah cenderung rendah mengingat pemerintah Arab Saudi telah memberlakukan moratorium terhadap WNI yang bekerja di bidang domestik.
"Kalau data tempat kami, ndak pernah mendata pekerja ke Iran atau Israel. Soalnya kalau wilayah Jateng umumnya orang suka ke Taiwan, Hongkong, Tiongkok, Jepang, Singapura. Kalau ke Timur Tengah itu nomor sekian karena ada moratorium pengiriman pekerja migran ke sana," akunya.
3. Ditangani estafet dari Kemenlu, Kementerian P2MI dan provinsi
Kendati begitu, pihaknya menyerahkan penanganan untuk proses pemulangan pekerja migran dari Iran kepada Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
Kemudian ketika pekerja migran sudah tiba di Indonesia, katanya penanganan dikerjakan estafet bersama Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) dari Jakarta sampai ke tiap provinsi termasuk Jawa Tengah.
"Karena ini dari luar negeri, yang jadi kor bisnis dan perwakilan pemerintah kita, maka yang memonitor dari Kemenlu. Kalau sudah sampai Indonesia yang menangani Kementerian Perlindungan Pekerja Migran termasuk siapa identitasnya, alamatnya mana. Nanti penanganan estafet," urainya.
Sebelumnya diberitakan bahwa pemerintah Indonesia berhasil mengevakuasi 97 orang dari Iran di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan tersebut. Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono mengumumkan hal tersebut dalam keterangan pers pada Jumat (21/6/2025) pagi. Lalu terdapat 29 WNI yang dipulangkan ke Indonesia dan dijadwalkan tiba di Jakarta sore ini, Selasa (24/6/2025).