Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Swab Test (ANTARA FOTO/Moch Asim)

Semarang, IDN Times - Pembelajaran tatap muka (PTM) yang sudah berjalan selama dua pekan di Kota Semarang dievaluasi. Dinas Kesehatan Kota Semarang melakukan skrining deteksi COVID-19 sebagai upaya pencegahan penularan kepada pelajar yang melaksanakan PTM. 

1. Pengambilan sampling melibatkan guru dan siswa

Ilustrasi pelajar SMP Negeri.(Dok. SMP 5 Semarang)

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam mengatakan, pihaknya telah melakukan skrining di hampir semua sekolah. Adapun, hasil sampling pemeriksaan baik kepada guru maupun siswa menunjukkan tidak ada penularan COVID-19 di sekolah.

"Hampir rata-rata semua sekolah dilakukan skrining. Teman-teman puskesmas yang wilayah kerjanya ada sekolah kami minta untuk sampling. Hasilnya, sejauh ini negatif semua," ungkapnya Kamis (16/9/2021).

2. Skrining COVID-19 untuk evaluasi PTM

Pengambilan sampling pada skrining deteksi COVID-19 di setiap sekolah melibatkan 10 guru dan 10 siswa. Hal itu dilakukan karena baik guru maupun siswa sama-sama berisiko menularkan jika tidak taat protokol kesehatan, sekalipun sudah vaksin dua kali.

‘’Maka dari itu, kami tetap melakukan pola skrining agar mengetahui jika terdapat siswa atau guru yang terkonfirmasi positif. Kalau ketahuan duluan ya langsung karantina. Itu lebih bagus daripada kena kemudian nyebar kemana-mana," katanya.

Hasil sampling yang dilakukan Dinas Kesehatan itu juga bentuk dari evaluasi PTM yang sudah berjalan dua pekan. Selain skrining, evaluasi juga dilakukan oleh pengawas Dinas Pendidikan Kota Semarang atau Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Kalau mengadakan PTM, sarana prasarana, cuci tangan, suhu, dan sebagainya harus dikelola dengan baik. Kalau ternyata tidak tersedia, pengawas pasti akan tegur," tutur Hakam.

3. Tracing di tempat umum capai 3.893 spesimen

Ilustrasi swab test (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Sementara itu selain sekolah, Dinas Kesehatan Kota Semarang juga melakukan skrining ke tempat-tempat lain mengingat sebagian aktivitas masyarakat kini sudah mulai dilonggarkan. Lokasi skrining COVID-19 itu menyasar pasar, perkantoran, dan tempat-tempat umum.

‘’Ini juga upaya untuk mengejar tracing atau penelusuran terhadap kontak erat. Setiap ditemukan satu pasien COVID-19 ada 10--15 kontak erat yang harus dilakukan tracing.

Hingga saat ini Dinas Kesehatan telah melakukan tracing sebanyak 3.893 spesimen dalam satu minggu terakhir. Hasilnya, 3.629 negatif dan 64 positif.

"Yang positif sudah sedikit sekali. Positif rate hanya 1,7," ujarnya.

Editorial Team