Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi seorang cyber security. (pexels.com/Sora Shimazaki)
Ilustrasi seorang cyber security. (pexels.com/Sora Shimazaki)

Semarang, IDN Times - Direktorat Reserse Siber (Ditsiber) Polda Jawa Tengah mengajak para siswa dan guru sebagai agen literasi digital di lingkungan sekolah. 

Ditsiber menyatakan kolaborasi dengan siswa maupun guru sejalan dengan semangat transformasi Polri dalam membangun dunia digital yang aman dan sehat melalui pendekatan preventif dan edukatif.

"Edukasi publik seperti ini penting agar kita semua makin waspada dan bijak berinternet. Dunia digital harus kita jaga bersama sebagai ruang yang aman, produktif dan beretika," ungkap Direktur Reserse Siber Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Himawan Sutanto Saragih, di sela pembentukan Cyber Edu Squad di Hotel Front One HK Resort Semarang belum lama ini. 

Program Cyber Edu Squad dirancang untuk menumbuhkan kesadaran digital sejak dini. 

Para siswa maupun guru akan menjadi duta pelajar yang aktif mengedukasi rekan-rekannya mengenai etika berinternet, bahaya hoaks, keamanan data pribadi, serta konsekuensi hukum dari penyalahgunaan media sosial. 

Tak hanya melalui penegakan hukum, upaya edukasi juga digalakkan, mulai dari ruang kelas hingga ruang publik.

Aksinkejahatan siber yang kini dideteksi Ditsiber ialah penipuan online, peretasan data pribadi, hingga penyebaran konten ilegal di medsos. 

Berbagai langkah konkret telah dilakukan Polda Jateng dalam menegakkan hukum di dunia digital, sekaligus mengedukasi masyarakat agar tidak mudah menjadi korban maupun pelaku.

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, menyampaikan bahwa kegiatan edukasi bagian strategi besar Polri dalam membangun ketahanan digital masyarakat. 

"Polda Jateng berkomitmen menghadirkan literasi digital yang kuat di masyarakat, mulai dari sekolah hingga media publik. Mari kita bangun budaya digital yang cerdas dan bertanggung jawab,” tandasnya.

Editorial Team