Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_20250904_134322.jpg.
Dirsiber Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Himawan menjelaskan pola monitoring akun medsos yang memicu provokasi. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Intinya sih...

  • Patroli siber dilakukan di IG, YouTube, Tiktok

  • Info medsos kebanyakan dari Jakarta Bandung

  • Konten yang diduga provokatif masih dimonitor

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Semarang, IDN Times - Direktorat Reserse Siber (Ditressiber) Polda Jawa Tengah memantau pergerakan informasi yang bersumber pada konten-konten medsos yang tersebar pasca kericuhan demontrasi solidaritas ojol Affan Kurniawan. 

1. Patroli siber dilakukan di IG, YouTube, Tiktok

ilustrasi perlindungan siber dengan BigBox AI (dok. Telkom)

Direktur Reserse Kriminal Siber (Dirressiber) Kombes Pol Himawan Sutanto Saragih menuturkan, patroli siber dilakukan secara menyeluruh, pada akun Instagram, TikTok, YouTube maupun media sosial lain.

"Kami masih menyelidiki konten-konten yang berbau provokasi. Jika muncul dugaan tindak pidana, tentu akan kami tindaklanjuti dengan kegiatan penyelidikan dan penyidikan," ungkap Himawan kepada wartawan di ruang kerjanya, lantai dua Ditsiber Polda Jateng kawasan Gajahmungkur Semarang, Kamis (4/9/2025). 

2. Info medsos kebanyakan dari Jakarta Bandung

Ilustrasi penyidik kejahatan siber (pexels.com/Mikhail Nilov)

Pemantauan tersebut meliputi konten yang disebarkan secara publik maupun terbatas di dalam grup.

Dari penyelidikan sementara, sebaran informasi medsos yang masuk ke Jawa Tengah kebanyakan dari luar wilayah, seperti di Jakarta, Bandung, atau Yogyakarta. 

Lonjakan interaksi di daerah luar Jateng, katanya kerap mendominasi grafik pemantauan lantaran jumlah pengikut media sosial yang besar. 

Meski demikian, di wilayah Semarang dan sekitarnya, aktivitas media sosial cenderung landai.

“Untuk di Semarang, grafiknya relatif tenang. Namun, jika suatu saat kami menemukan dugaan provokasi di wilayah hukum Jawa Tengah, tentu akan kami tindaklanjuti sesuai prosedur,” paparnya.

3. Konten yang diduga provokatif masih dimonitor

BEM Undip Semarang demo secara damai di depan Mapolda Jateng. (IDN Times/Dok Humas Polda Jateng)

Berkaitan temuan konten provokatif yang sudah naik ke tahap penyidikan, pihaknya mengaku hingga saat ini proses masih sebatas monitoring. Ke depan, jika ditemukan konten yang mengarah pada tindak pidana, kepolisian tidak akan ragu melakukan langkah hukum.

"Kami melakukan monitoring terhadap konten, apakah masuk kategori berbau provokasi atau tidak," ujarnya. 

4. Sentimen publik mulai positif

Ilustrasi seseorang melihat kehidupan orang lain di medsos (unsplash.com/Nathana Rebouças)

Himawan juga menegaskan bahwa tren sentimen masyarakat dalam beberapa hari terakhir cenderung positif. Banyak warga dinilai semakin paham bahwa provokator kerap menunggangi isu tertentu untuk memperkeruh suasana.

“Dari hasil pemantauan, beberapa hari terakhir sentimen publik justru semakin positif. Banyak masyarakat sudah memahami bahwa provokator biasanya ada yang menunggangi atau memanfaatkan situasi,” tutur Himawan. 

Editorial Team