Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra, Novita Wijayanti saat mengunjungi embung desa Klapagading Kulon yang merupakan aspirasinya, Rabu (31/1/2024).(IDN Times/Cokie Sutrisno).
Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra, Novita Wijayanti saat mengunjungi embung desa Klapagading Kulon yang merupakan aspirasinya, Rabu (31/1/2024).(IDN Times/Cokie Sutrisno).

Banyumas, IDN Times - Pemerintah mengalokasikan Rp12,3 miliar untuk pembangunan embung di desa Klapagading Kulon, Kecamatan Wangon yang berfungsi untuk berbagai sarana seperti pengairan, wisata, dan pemanfaatan sumber air lainnya.

Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra, Novita Wijayanti mengatakan aspirasi pembangunan embung ini tidak hanya sebagai pengairan semata, namun Embung desa Klapagading Kulon ini juga bisa digunakan untuk budidaya perikanan dan ekowisata.

"Hari ini saya datang tasyakuran sebagai rasa syukur bersama warga atas tuntasnya pembangunan embung di desa Klapagading Kulon," katanya.

1. Meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar

Suasana hujan deras saat inspeksi ke embung desa Klapagading Kulon usai tasyakuran, Rabu(32/1/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Tasyakuran ditandai dengan acara potong tumpeng di pendopo Embung oleh Novita Wijayanti bersama kementerian PUPR yang didampingi oleh anggota DPRD Provinsi Shinta Laila, DPRD Banyumas Yuningsih, para caleg dan puluhan warga desa Klapagading Kulon.

Setelah itu, walau diguyur hujan deras, Novita juga melakukan inspeksi ke lokasi embung yang merupakan aspirasinya. Menurutnya embung di Desa Klapagading Kulon diharapkan juga dapat meningkatkan ekonomi dan pendapatan masyarakat.

"Satu titik embung yang dibangun dari dana aspirasi ini diharapkan juga bisa meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar, misalnya makin ramainya daya beli orang yang berkunjung ke embung, karena kang mulai banyak nanti warung warung,"jelasnya.

2. Fasilitas pendukung embung

Embung desa Klapagading Kulon dengan fasilitas lengkap dan gapura menyerupai bangunan Menara Kudus, Rabu (31/1/2024).(IDN Times/Cokie Sutrisno).

Embung desa Klapagading Kulon, Wangon pembangunannya dimulai pada September 2023 dan selesai pada 31 Desember 2023 ini mampu menampung hingga 19.100 meter kubik air dengan luas genangan mencapai 4775 meter persegi.

Sedangkan manfaat selain wisata dan konservasi juga pengairan bagi irigasi sawah mampu mengairi hingga 30,5 hektar, dengan manfaat sumber air baku mencapai 0,95 liter per detik.

Selain embung, didalamnya terdapat pula bangunan inlet dan kantong lumpur, lampu taman, outlet, jogging track, pendopo, dan pagar pengaman yang terbuat dari pipa besi ,serta gapura yang mirip dengan bangunan Menara Kudus.

3. Pedagang berharap jualan makin laris

Andri yang membuka warung bakso dan minum di depan embung desa Klapagading Kulon, Wangon, Banyumas, Rabu (31/1/2024).(IDN Times/Cokie Sutrisno).

Sementara warga sekitar bernama Andri berharap adanya embung raksasa di desanya diharapkan meningkatkan penghasilan dari para pengunjung yang akan menikmati keindahan alam maupun berolahraga.

Andri yang membuka warung bakso dan kedai kopi persis didepan embung mengaku sangat senang, karena dirinya yakin akan semakin meningkat daya beli masyarakat terhadap dagangannya.

"Alhamdulillah adanya embung ke depan harapannya warung bakso dan aneka minuman saya jadi lebih ramai, karena saat dibangun para pekerja juga sering makan disini, bahkan minta dibuatkan menu makan siang," jelasnya.

4. Sebagai sumber air dikala kemarau

Luasnya embung di desa Klapagading Kulon bisa dimanfaatkan sebagai sumber air, Rabu (31/1/2024).(IDN Times/Cokie Sutrisno).

Aspirasi rakyat di daerah semakin konkrit direalisasikan dengan program pembangunan embung. Sedang manfaat embung desa utamanya adalah untuk memenuhi kebutuhan air dan meningkatkan volume hasil pertanian.

Dengan adanya embung seperti di desa Klapagading Kulon dan desa lain di seluruh Indonesia, jumlah musim panen pun diharapkan bisa bertambah menjadi 2-3 kali dari biasanya. Saat musim kemarau, masyarakat pun bisa menggunakan embung desa sebagai sumber air.

Airnya yang berwarna hijau jernih dan penataan lokasi embung yang rapi dan bersih menjadi daya tarik masyarakat. Lokasinya yang berdekatan dengan balai desa Klapagading Kulon menjadi daya tarik pariwisata bagi masyarakat sekitar bila dikelola dengan baik berkelanjutan.

5. Faktor risiko besar

Embung dengan kapasita besar dan kedalaman menjadi faktor resiko bila digunakan untuk berenang. (IDN Times/Cokie Sutrisno)

Embung di desa Klapagading Kulon memiliki fungsi besar dalam menjamin kontinuitas ketersediaan pasokan air untuk keperluan tanaman maupun ternak di musim kemarau. Embung juga berfungsi mencegah banjir di musim hujan.

Dibuat indah sesuai arahan kementerian PUPR. Tidak hanya membangun suatu bangunan tetapi juga nilai estetika.

Untuk faktor resiko juga sangat besar, karena kedalaman airnya 3-4 meter sehingga dilarang untuk berenang, utamanya bagi anak-anak kecil dan juga umum.

Editorial Team