Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi warga mengungsi akibat bencana alam.(IDN Times/Bandot Arywono)

Boyolali, IDN Times - Sebanyak 133 orang warga Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah mengungsi setelah status aktivitas Gunung merapi ditingkatkan dari Waspada (level II) menjadi Siaga (level III).

Warga dari empat dukuh yang rawan terkena bencana erupsi Merapi masing-masing yakni dari dukuh Stabelan, Takeran,  Belang dan Gumuk mulai dievakuasi ke Tempat Penampungan Pengungsian Sementara (TPPS) di Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Para pengungsi yang kebanyakan merupakan lansia dan anak-anak ini ditempatkan di sebuah gedung berukuran 12x20 meter. Warga yang mengungsi tersebut ditempatkan di Tempat Penampungan Pengungsian Sementara (TPPS) yang dibuat dengan sistem sekat berukuran 2 x 2 meter.

1. Pengungsi di TPPS Tlogolele para lansia dan anak-anak

IDN Times/Bandot Arywono

Pandangan Tasrih (65) terlihat menerawang Tempat Penampungan Pengungsian Sementara (TPPS) di Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (12/11/2020) siang. Wajahnya yang berkeriput terlihat kuyu dan lelah, meski di tengah kondisi darurat, namun masih terdengar tawa dari sang nenek yang siang itu berbincang-bincang dengan salah seorang perangkat Desa Tlogolele.

Siang itu tempat pengungsian yang berada di Dukuh Tlogolele terlihat ramai aktivitas. Tenda darurat telah berdiri di depan gedung, pelataran juga telah terpasang tenda-tenda beratapkan seng. Para pemuda setempat dan anggota Tagana beraktivitas menurunkan bantuan bahan makanan, di dapur umum yang berada di sisi kanan gedung ibu-ibu tengah menyiapkan bahan-bahan untuk dimasak. Dua hingga tiga orang tenaga kesehatan terlihat stanby di Posko Kesehatan.

Tasrih dan belasan orang pengungsi yang rata-rata berusia lanjut terlihat duduk berjejer di depan pintu masuk gedung TPPS yang dicat dengan warna hijau. Beberapa diantaranya duduk di kursi plastik di samping pintu masuk, Tasrih dan beberapa wanita renta memilih duduk di lantai.

Tasrih mengaku telah dua hari ini mengungsi dan menempati salah satu bilik pengungsian di TPPS yang disediakan oleh pemerintah setempat. Sebanyak 31 bilik yang disekat dengan triplek masing-masing berukuran 2x2 meter dan tinggi 150 cm disiapkan untuk menampung warga.

"Sudah dua hari ini mengungsi karena erupsi Gunung Merapi, ini yang ketiga kalinya saya mengungsi, jadi sudah biasa," ujar nenek yang sehari-hari bercocok tanam ladang yang ada di lereng Gunung Merapi ini.

2. Khawatir erupsi besar seperti tahun 2010

Editorial Team

Tonton lebih seru di