Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pegawai Anggrek Nambangan, Sri Wahyuningsih melakukan perawatan tanaman hias anggrek di greenhouse di Magelang, Jawa Tengah, Kamis (10/10/2024). (IDN Times/Dhana Kencana)
Pegawai Anggrek Nambangan, Sri Wahyuningsih melakukan perawatan tanaman hias anggrek di greenhouse di Magelang, Jawa Tengah, Kamis (10/10/2024). (IDN Times/Dhana Kencana)

Intinya sih...

  • Anggrek Nambangan, pemasok anggrek terbesar di Jawa Tengah dan ikon inovasi agrikultur modern.
  • Menghasilkan anggrek premium dengan teknologi canggih, mencakup beragam jenis anggrek eksotis.
  • Kunci sukses pada penerapan teknologi listrik efisien dari PLN untuk menjaga kestabilan suhu dan sirkulasi udara di dalam greenhouse.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di balik keindahan alam dan budaya Kabupaten Magelang, terdapat sebuah tempat unggulan agrikultur modern berbasis teknologi listrik, yakni Anggrek Nambangan. Berlokasi di Jalan Telaga Warna Nomor 43, tempat tersebut berkembang menjadi salah satu pemasok anggrek terbesar di Jawa Tengah dan ikon inovasi dalam agrikultur modern.

Anggrek Nambangan menawarkan beragam jenis anggrek eksotis berkualitas premium yang disukai kolektor dan pencinta tanaman hias dengan populasi yang mencapai 50 ribu tanaman. Seperti varietas Dendrobium, Phalaenopsis, Oncidium, Cattleya, hingga spesies unik semacam Encyvola dan Grammatophyllum

Salah satu kunci sukses Anggrek Nambangan terletak pada penerapan teknologi listrik yang efisien dan berkelanjutan melalui program Electrifying Agriculture dari PLN. Dengan memanfaatkan teknologi tersebut, Anggrek Nambangan berhasil menjaga kestabilan suhu serta sirkulasi udara di dalam greenhouse dan menciptakan lingkungan ideal bagi pertumbuhan anggrek. 

Dengan inovasi itu, Anggrek Nambangan mampu memenuhi permintaan pasar anggrek yang terus berkembang, terutama di Jawa Tengah dan sekitarnya, sekaligus menunjukkan bahwa agrikultur modern yang memadukan teknologi dan estetika alam memiliki potensi besar untuk berkembang dan berkontribusi pada ekonomi lokal.

Listrik menjadi nyawa bagi pertumbuhan tanaman anggrek di greenhouse karena memastikan suhu dan kelembapan tetap stabil untuk pembentukan bunga yang sempurna

Tangan petani tanaman anggrek, Hasan Sulaiman Syah (kiri) mengatur sirkulasi udara dan pencahayaan menggunakan teknologi yang berbasiskan kelistrikan di greenhouse Anggrek Nambangan di Magelang, Jawa Tengah, Kamis (10/10/2024). (IDN Times/Dhana Kencana)

Program Electrifying Agriculture dari PLN membantu petani bisa memanfaatkan teknologi modern, seperti sistem irigasi otomatis, untuk efektivitas pertumbuhan dan pembungaan anggrek

Pegawai Anggrek Nambangan, Sugiharto menghidupkan sistem irigasi otomatis berbasiskan listrik untuk pengairan tanaman hias anggrek di greenhouse di Magelang, Jawa Tengah, Kamis (10/10/2024). (IDN Times/Dhana Kencana)

Di greenhouse, listrik digunakan juga untuk mengoperasikan blower yang mengatur iklim mikro sehingga memastikan setiap anggrek tumbuh dalam kondisi yang ideal dan optimal

Sejumlah pegawai Anggrek Nambangan menyiram tanaman hias anggrek di antara blower-blower yang menyala di greenhouse di Magelang, Jawa Tengah, Kamis (10/10/2024). (IDN Times/Dhana Kencana)

Selain menghemat energi dan biaya operasional hingga 90 persen, penggunaan listrik mampu merangsang pertumbuhan akar dan daun lebih sehat sehingga kualitas warna, bentuk, dan ketahanan bunga anggrek terjaga

Penyiraman tanaman hias anggrek di greenhouse Anggrek Nambangan di Magelang, Jawa Tengah, Kamis (10/10/2024). (IDN Times/Dhana Kencana)

Dukungan teknologi dan energi listrik dari PLN membantu menjaga stabilitas dan kualitas tumbuh kembang anggrek sehingga produk yang dihasilkan memiliki standar tinggi dan berkelas

Petugas PLN, Tumarno mengecek daya pada instalasi greenhouse Anggrek Nambangan di Magelang, Jawa Tengah, Kamis (10/10/2024). (IDN Times/Dhana Kencana)

Peran listrik sangat vital dalam menjaga stabilitas suhu, kelembaban, dan sirkulasi udara di greenhouse, yang semuanya memengaruhi keindahan dan kualitas bunga anggrek

Petani tanaman anggrek, Hasan Sulaiman Syah (kiri) berbicara dengan Petugas PLN, Tumarno (kanan) saat pengecekan daya pada instalasi dan edukasi mengenai elektrifikasi pertanian di greenhouse Anggrek Nambangan di Magelang, Jawa Tengah, Kamis (10/10/2024). (IDN Times/Dhana Kencana)

Kolaborasi antara inovasi, teknologi, dan pasokan listrik yang andal menghasilkan tanaman anggrek yang sehat dan mampu bersaing di pasar domestik maupun internasional

Pegawai Anggrek Nambangan, Sri Wahyuningsih melakukan perawatan tanaman hias anggrek di greenhouse di Magelang, Jawa Tengah, Kamis (10/10/2024). (IDN Times/Dhana Kencana)

Anggrek Nambangan membuktikan bahwa dengan pemanfaatan listrik dan teknologi yang tepat guna dapat membuat budidaya tanaman anggrek lebih produktif, efisien, dan ramah lingkungan

Salah satu bunga anggrek di greenhouse Anggrek Nambangan di Magelang, Jawa Tengah, Kamis (10/10/2024). (IDN Times/Dhana Kencana)

Kebermanfaatan yang tampak jelas adalah kualitas bunga di Anggrek Nambangan rata-rata mencapai 14 kuntum dan itu menjadi nilai tambah mereka. Umumnya anggrek di bawah 10 kuntum

Pegawai Anggrek Nambangan, Sri Wahyuningsih melakukan perawatan tanaman hias anggrek di greenhouse di Magelang, Jawa Tengah, Kamis (10/10/2024). (IDN Times/Dhana Kencana)

Kehadiran teknologi berbasis listrik berkontribusi pada keberlanjutan sektor agrikultur di Magelang dan sekitarnya, memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat lokal serta menguatkan posisi Indonesia sebagai produsen anggrek kelas dunia

Sejumlah pegawai Anggrek Nambangan mengemas untuk pengiriman tanaman hias anggrek di greenhouse di Magelang, Jawa Tengah, Kamis (10/10/2024). (IDN Times/Dhana Kencana)

Anggrek Nambangan kini menjadi ikon pertanian modern yang efisien, inovatif, dan berkelanjutan yang menyinergikan teknologi mutakhir dan praktik agrikultur yang ramah lingkungan

Sejumlah pegawai Anggrek Nambangan mengangkut paket tanaman hias anggrek untuk pengiriman ke luar kota dari greenhouse di Magelang, Jawa Tengah, Kamis (10/10/2024). (IDN Times/Dhana Kencana)

Dukungan dari PLN tidak hanya meningkatkan pendapatan para petani lokal tapi juga memperkuat posisi Magelang sebagai pusat anggrek di Jawa Tengah sehingga menjadi contoh bagi pengembangan hortikultura nasional

Salah satu greenhouse Anggrek Nambangan di Magelang, Jawa Tengah, Kamis (10/10/2024). (IDN Times/Dhana Kencana)

Dengan dukungan energi listrik yang andal, membuat Hasan sebagai petani Anggrek Nambangan sukses menciptakan kondisi greenhouse yang optimal dan stabil sepanjang waktu. Stabilitas itu sangat penting untuk menghasilkan anggrek berdaya tarik estetika dan nilai jual yang tinggi.

Listrik tidak hanya menjadi sumber energi. Pasokannya memungkinkan teknologi modern seperti irigasi otomatis bekerja maksimal sehingga menjamin setiap tanaman mendapatkan perawatan yang presisi demi kualitas warna dan bentuk anggrek yang berkelas.

Kemudahan itu membuat Anggrek Nambangan tak lagi bergantung pada musim. Mereka siap menghadapi berbagai tantangan cuaca dan melangkah lebih jauh, membawa anggrek Indonesia menembus pasar internasional.

Anggrek Nambangan telah menjadi pionir dan simbol kemajuan agrikultur Indonesia. Kini, keindahan anggrek dari Magelang itu tidak hanya dinikmati sebagai tanaman hias, tetapi juga mempercantik berbagai acara spesial. Kapasitas produksinya mencapai 20 ribu tanaman per minggu. Adapun, produk Anggrek Nambangan tersedia di sejumlah toko bunga (florist) di kota besar seperti Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Jakarta.

Itulah kisah di balik keindahan anggrek dari Magelang. Ketekunan, teknologi, dan sinergi menjadikan Anggrek Nambangan menjadi kekuatan besar dalam dunia agrikultur anggrek Indonesia.

Editorial Team