Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sugeng dan keluarga menikmati tayangan televisi di rumah yang berada di Dukuh Mondoliko, Demak meskipun permukiman mereka terendam banjir rob. Selain untuk kebutuhan dasar dan menunjung perekonomian, listrik juga dimanfaatkan sebagai saran hiburan keluarga. (IDN Times/Dhana Kencana)

Banjir rob yang melanda pesisir Kabupaten Demak, Jawa Tengah masih terjadi sampai saat ini, 2021. Banjir tersebut merupakan fenomena naiknya (pasang) air laut yang disebabkan dampak dari perubahan iklim (climate change) dan penurunan permukaan tanah (land subsidence) karena pemanfaatan air tanah yang berlebihan.

Otoritas Penanggulangan Bencana setempat (BPBD Demak) melansir, per tahun 2020, sudah 25 desa di empat kecamatan di pesisir Demak yang terdampak banjir rob.

Air rob menyebabkan beragam infrastruktur, baik sarana prasarana--seperti fasilitas pendidikan, fasilitas sosial, fasilitas umum, fasilitas kesehatan--dan rumah warga rusak. Meski demikian, fasilitas listrik sebagai kebutuhan dasar masyarakat setempat masih tetap dilayani dengan baik oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).

Salah satunya dirasakan warga Dusun Mondoliko, Desa Bedono, Kecamatan Sayung, satu-satunya daerah yang berhadapan langsung dengan Laut Jawa dan terisolasi akibat banjir rob. Listrik masih mengaliri rumah-rumah mereka meski air rob tak pernah surut di permukiman.

Mereka--yang sebagian besar masyarakat kurang mampu--terbantu dengan kehadiran listrik PLN karena mendukung aktivitas keseharian dan perekonomian mereka.

1. Warga Dukuh Mondoliko yang terdampak banjir rob tak punya pilihan lain

Seorang warga berjalan melewati air rob yang menggenangi jalan menuju rumah di Dusun Mondoliko, Demak. Sejumlah warga tetap bertahan di dukuh tersebut lantaran tak memiliki banyak pilihan untuk pindah atau kontrak rumah di tempat lain karena keterbatasan perekonominan. (IDN Times/Dhana Kencana)

2. Listrik PLN masih setia mengaliri permukiman mereka

Sejumlah lampu penerangan menyala menjelang petang hari meskipun permukiman di Dusun Mondoliko, Demak terendam banjir rob. (IDN Times/Dhana Kencana)

3. Warga yang bertahan bersyukur aliran listrik masih hidup

Safira (kiri) yang tinggal di rumah bersama sang Ibu, Ria Ningsih (kanan) masih menikmati aliran lisrik subsidi dari PLN sebagai warga kurang mampu di Dusun Mondoliko, Demak. (IDN Times/Dhana Kencana)

4. Mereka menggunakan listrik untuk aktivitas sehari-hari

Seorang warga berjalan melewati air rob yang menggenangi permukiman Dusun Mondoliko, Demak. Warga setempat berlega hati jalan kampung mereka masih diterangi listrik dari PLN. (IDN Times/Dhana Kencana)

5. Termasuk untuk mendukung perekonomian mereka di tengah kondisi sulit

Rokim membuat kapal tradisional sebagai sarana transportasi keluarga dan bekerja sebagai buruh serabutan di tengah kondisi permukiman yang terendam banjir rob di Dusun Mondoliko, Demak. Ia terbantu dengan listrik yang masih menerangi rumahnya sehingga bisa dimanfaatkan untuk mendukung pembuatan perahu tersebut. (IDN Times/Dhana Kencana)

6. Listrik juga digunakan sebagai sarana hiburan keluarga di rumah

Sugeng dan keluarga menikmati tayangan televisi di rumah yang berada di Dukuh Mondoliko, Demak meskipun permukiman mereka terendam banjir rob. Selain untuk kebutuhan dasar dan menunjung perekonomian, listrik juga dimanfaatkan sebagai saran hiburan keluarga. (IDN Times/Dhana Kencana)

7. Mereka sudah mengantisipasi sehingga listrik tetap aman dan nyaman digunakan

Ilustrasi listrik di daerah terpencil. (IDN Times/Dhana Kencana)

Semangat melistriki Dusun Mondoliko, Demak--yang terdampak perubahan iklim dan penurunan muka tanah--masih teguh dilakukan PLN. Warga merasakan kebermanfaatan listrik PLN yang tak pernah lekang oleh waktu terus melayani untuk peningkatan kesejahteraan, pendidikan, dan perekonomian rumah tangga mereka meski di tengah kondisi yang pelik. PLN hadir untuk mereka.

Editorial Team