Anak Tak Lagi Menangis Saat Sunat, Faktor Psikologis Perlu Diperhatikan

- Faktor psikologis anak perlu diperhatikanAksi sosial yang tumbuh dari hati
- Kegiatan seperti ini sudah menjadi tradisi sosial sejak berdirinya Mbiopro pada tahun 2015.
- Mereka merasa diperhatikan secara emosional oleh dr. Tangguh dan Mbiopro.
Banyumas, IDN Times - Ketenangan komplek perumahan Bukit Nirwana pecah oleh tawa dan senyum anak anak, Kamis (10/7/2025), sebanyak 10 anak, mulai dari kelas 1 hingga kelas 6 SD, mengikuti kegiatan sunatan massal yang digelar oleh Mbiopro Purwokerto bekerja sama dengan dr. Tangguh dengan tim ahli sunatnya.
Berbeda dari bayangan kebanyakan orang tentang suasana tegang saat sunat, di sini yang terdengar justru celoteh riang anak anak, bahkan beberapa terlihat sibuk bermain ponsel sambil menjalani proses sunatan.
“Kami menerapkan metode tepat, cepat, senyap, dan lekas sembuh, anak-anak kami ajak ngobrol dulu, didoakan, dan disunat dengan teknik yang minim trauma,” ungkap dr. Tangguh, kepada IDN Times, sambil menyapa hangat para orang tua yang mendampingi.
1. Faktor psikologis anak perlu diperhatikan

Dengan pengalaman panjang dalam bidang sunat, dr. Tangguh memastikan tidak hanya aspek medis yang diperhatikan, tapi juga kondisi psikologis anak. Itulah sebabnya peserta sunatan massal kali ini dibatasi hanya 10 anak.
“Batasan ini bukan soal kuantitas, tapi kualitas pengalaman mereka. Sunat bukan hanya tindakan medis, tapi juga momen penting yang dikenang seumur hidup,” lanjutnya.
Menurutnya, sunatan massal ini sebagai bagian membangun empati kepada masyarakat dan komitmen jangka panjang sebagai ladang manfaat.
2. Aksi sosial yang tumbuh dari hati

Sunatan massal ini bukanlah kegiatan satu kali. Menurut Erick Setiyanto, owner Mbiopro Purwokerto, kegiatan seperti ini sudah menjadi tradisi sosial sejak berdirinya Mbiopro pada tahun 2015.
“Kami sudah beberapa kali menggelar bakti sosial, baik di kota maupun kecamatan kecamatan. Tapi kali ini kami fokuskan di sini, dekat kediaman saya dan kantor Mbiopro,” ujar Erick.
Tak hanya sunatan, kegiatan sosial Mbiopro juga meliputi santunan anak yatim, edukasi kesehatan, dan bantuan untuk masyarakat sekitar. Semua ini dijalankan sebagai bentuk tanggung jawab sosial dari usaha yang mereka bangun.
“Mbiopro adalah produk herbal prebiotik yang kami bangun bukan sekadar bisnis. Sebagian dari hasilnya memang kami sisihkan untuk pemberdayaan sosial, baik bagi karyawan, lingkungan, maupun masyarakat luas,” jelasnya.
3. Menyentuh masyarakat lewat kepedulian

Para orang tua peserta sunatan mengaku terharu dan lega. Selain karena anak anak tidak merasa sakit, mereka juga merasa diperhatikan secara emosional.
“Saya sempat khawatir, tapi ternyata anak saya malah ketawa ketawa dan main game waktu disunat. Terima kasih untuk dr. Tangguh dan Mbiopro, ini pengalaman yang luar biasa,” ucap salah satu orang tua peserta.
Dengan pendekatan yang humanis, medis, dan sosial, kegiatan ini menjadi cermin bahwa sinergi antara dunia usaha dan tenaga kesehatan bisa menghasilkan kebaikan nyata bagi masyarakat.