Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sejumlah warga berjalan menghindari gelombang air laut di Pesisir pantai Utara, Pekalongan, Jawa Tengah, Senin (23/5/2022). Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Pekalongan menghimbau warga sekitar pesisir pantai Utara Pekalongan untuk waspada dengan adanya gelombang laut setinggi sekitar 1-3 meter dan dapat menyebabkan banjir rob. (Antara/Harviyan Perdana Putra)

Semarang, IDN Times - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengakui, saat ini membutuhkan penanganan yang ekstra untuk mengatasi bencana banjir yang kerap melanda Kota Pekalongan

1. Ganjar tegaskan tidak ada yang instan untuk atasi bencana banjir

Seorang petugas Bendung Simongan saat mengecek pintu air Banjir Kanal Barat Semarang. IDN Times/Fariz Fardianto

Menurutnya, penanganan banjir di Pekalongan perlu dilakukan secara kerja keras seperti yang sudah dikerjakan di Kota Semarang selama ini. 

"Maka tidak ada yang instan hari ini. Kalau ditanya apakah bisa selesaikan banjirnya (Kota Pekalongan) saat ini, ya belum. Harus ada tindakan ekstra untuk menangani banjir, seperti merevitalisasi sungainya, daerah rawan banjir, pembuatan polder seperti yang dilakukan di Kota Semarang," ujar Ganjar dalam rekaman yang diterima IDN Times, Selasa (15/11/2022). 

Seperti diketahui, dalam seminar virtual yang digelar Kamis (3/11/2022), terdapat fakta yang menyebutkan Kota Pekalongan diprediksi tenggelam pada 2035. Penyebabnya, permukaan tanah di kota itu terus turun. Bahkan, di salah satu titik, permukaan tanah turun hingga 11.9 sentimeter (cm) dalam kurun dua tahun.

2. Proyek tanggul di Kota Pekalongan tetap berjalan

Editorial Team

Tonton lebih seru di