Semarang, IDN Times - PLN Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkit (UBP) Semarang melibatkan tim Gegana Brimob Polda Jawa Tengah mengadakan simulasi penanggulangan ancaman terorisme.
Simulasi juga mencakup rangkaian penjinakan bahan peledak, deteksi ancaman bom, resiko kebakaran dan sejenisnya.
Flavisius Erwin Putranto, Senior Manager PLN IP UBP Semarang mengatakan proses simulasi bareng Gegana dimanfaatkan guna menjaga keamanan operasional pembangkit listrik sebagai obyek vital.
"Kegiatan simulasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kemampuan personel PLN Indonesia Power UBP Semarang dalam menghadapi potensi ancaman terorisme," ungkap Erwin kepada IDN Times, Sabtu (10/5/2025).
Selain memitigasi ancaman terorisme, Erwin berkata pemberian pelatihan bersama Gegana merupakan wujud menghadapi resiko peledakan bom, dan kebakaran di lingkungan PLN Indonesia Power UBP Semarang.
Sinergi dengan tim Gegana Brimob Polda Jateng menjadi hal penting dalam latihan lantaran personel Gegana punya keahlian khusus dalam penanganan bahan peledak dan situasi darurat sejenisnya.
"Sebagai salah satu obyek vital nasional yang menyediakan energi listrik, kesiapsiagaan dalam menghadapi kondisi darurat adalah prioritas utama kami. Kami senantiasa siap agar operasional pembangkit tetap berjalan lancar dan pasokan listrik untuk Jawa Tengah dan DIY tetap terjamin," kata Erwin.
Dalam simulasi yang berlangsung di Indonesia Power Semarang, terdapat berbagai skenario penanganan ancaman bom dan kebakaran dilatihkan secara komprehensif.
Mulai dari identifikasi potensi ancaman, prosedur evakuasi yang aman bagi seluruh personel, hingga koordinasi dengan tim Gegana dalam proses sterilisasi dan penjinakan bom.
Selain itu, simulasi juga melibatkan praktik pemadaman kebakaran dan pertolongan pertama pada korban.
Lebih jauh pihaknya menuturkan adanya langkah proaktif menunjukkan keseriusan pihaknya dalam mengamankan aset negara yang vital bagi pasokan listrik regional.
Melalui latihan gabungan ini, katanya juga diharapkan tercipta pemahaman yang baik dan koordinasi yang efektif antara PLN dan aparat kepolisian jika sewaktu-waktu terjadi situasi darurat.
"Kegiatan ini menjadi bagian penting dalam upaya mitigasi risiko dan menciptakan lingkungan kerja yang aman dan kondusif," papar Erwin.